Kamis, 31 Mei 2012

T N A (ANALISIS DATA ACTUAL)


 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang Masalah
Analisis data aktual mengingatkan para trainer dan ahli ketenagakerjaan pada apa yang disebut Thomas Gilbert (1978) dengan ‘sikap penghargaan yang luar biasa’ terhadap ‘prestasi’. TNA (Training Needs Assessment) yang efektif menangkap detil dari prilaku dan pengetahuan yang aktual dan optimal, dan pada saat yang sama menguji hasil atau prestasi yang diakibatkan keterampilan dan pengetahuan tersebut.
Analisis data aktual merupakan usaha yang dibuat pelatihan profesional untuk menganalisis gambaran akhir kinerja dan hasil. Berapa besar kerusakan yang terjadi? Berapa lama sudah berlangsung? Berapa banyak perbaikan yang ada? Berapa banyak keluhan? Keluhan seperti apa yang ditanggapi? Bagaimana dengan angka penjualan? Bagaimana permintaan terhadap asisten? Berapa banyak pertanyaan? Apa jenis pertanyaanya? Apa yang dikatakan wawancara dengan orang luar? Laporan kecelakaan? Surat tanggapan? Pergantian?
*       Data aktual adalah penjualan bukan keahlian berdagang
*       Data aktual adalah kepuasan pelanggan bukan pertemuan khusus
*       Data aktual adalah jarak bermil-mil bukan satu rute untuk mencoba sebuah mobil
*       Data aktual adalah umpan balik yang lebih sedikit bukan teknik perbaikan khusus
*       Data aktual adalah orang di stadion baseball bukan hot dog yang dimasak atau biaya hidup pokok
*       Data aktual adalah pembentukan tim dalam perserikatan bukan cara berdiri ketika memukul bola atau kemampuan untuk memukul bola ditanah.

1.2.   Rumusan Masalah
1.     Apakah pengertian analisis data aktual?
2.     Apakah tujuan dari analisis data aktual?
3.     Bagaimana tahapan melakukan analisis data aktual?
4.     Bagaimana contoh analisis data aktual?

1.3.   Tujuan Pembahasan       
1.     Untuk mengetahui pengertian analisis data aktual.
2.     Untuk mengetahui tujuan dari analisis data aktual
3.     Untuk mengetahui tahapan melakukan analisis data aktual
4.     Untuk mengetahui contoh analisis data aktual

1.4.   Manfaat Pembahasan
Memahami tentang analisis data aktual, tujuan dan bagaimana melakukannya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.     Pengertian Analisis Data Aktual
            Analisis data aktual hanya tepat dalam situasi gambaran akhir yaitu melihat masalah kinerja. Analisis data aktual melihat pada apa yang sebenarnya terjadi dan tidak  terjadi.
            Analisis data aktual memfokuskan pada outcome (hasil). Sulit untuk memperoleh keterangan yang jelas dari direktur penjualan dan marketing tentang teknik yang tertutup, dia hanya ingin melihat angka penjualan. Sulit untuk mengalihkan perhatian dewan direktur pada jenis ketrampilan berkomunikasi, mereka hany ingin melihat keterampilan itu dimanisfestasikan untuk angka penyimpanan staff ahli teknik. Kepala rumah sakit tidak ingin menghabiskan waktu dengan detail perlengkapan dilantai mereka hanya ingin izin dari agenci mengenai pengaturan keselamatan. Biasanya perhatian manajemen dapat di gambarkan seperti dibawah:

 

             
Gambar 2.1. Pola I perhatian manajemen terhadap masalah

            Meskipun demikian, turunnya angka penjualan, para ahli mesin yang berkurang atau pengaturan melanggar izin, manajemen akan fokus sementara pada prilaku kerja seperti penjualan, komunikasi dan pengamanan. Konsentrasi manajemen untuk sementara terlihat seperti dibawah.


 



Gambar 2.2. Pola II perhatian manajemen terhadap masalah

            Melalui TNA pelatih harus menjelaskan permasalahan dari dua sudut pandang tersebut karena keduanya memberikan informasi yang penting. Melalui analisis data aktual kita melihat pada hasil dan prestasi dan menggunakannya untuk membuat kesimpulan tentang kinerja pekerja sesungguhnya.
            Analisis data aktual dapat dideskripsikan sebagai berikut :
*      Menggali hasil prilaku pekerja misalnya angka penjualan, laporan kejadian, pendaftaran.
*      Membuat kemungkinan untuk menentukan hubungan antara upaya pekerja dengan tujuan organisasi contohnya : menyesuaikan penjualan dengan harapan yang ingin dicapai.
*      Menjamin  data internal, data perusahaan tetap adalah bagian dari akhir penelitian. Misalnya : laporan kejadian atau wawancara keluar sebagai bagian dari penelitian.
*      Melibatkan rujukan dan negosiasi sebagai sumber informasi
*      Dikumpulkan dan diuji oleh ahli SDM
            Kapan analisis data aktual dilakukan? Analisis data aktual biasanya dilakukan sejak awal dan berulang-ulang ketika berhadapan dengan masalah kinerja yang berlangsung dalam situasi terus menerus biasanya bukan berhubungan dengan masalah sistem baru, produk baru atau teknologi baru.
            Dibawah kondisi ideal, supervisor atau manager menggunakan data aktual untuk menentukan rincian masalah. Sebelum menentukannya mereka memberikan gambaran awal tentang situasi berdasarkan tinjauan terhadap catatan-catatan.
            Yang paling sering terjadi adalah bahwa segelintir data aktual (seperti kejadian atau surat untuk CEO) mengambil momentum ini “ lakukan kursus terhadap masalah ini maka kita tidak akan mengalami kejadian ini lagi” atau “Lakukan sesuatu dalam komunikasi bagi pelayanan penerbangan kita. Mereka tidak mengetahui bagaimana menjaga kepuasan penumpang”. Sebelum melakukan apapun pastikan bahwa hal yang pertama yang dilakukan adalah memperhatikan lebih dekat dan hati-hati semua kejadian, lalu hubungkan rekaman dengan informasi.

2.2.     Tujuan Analisis Data Aktual
Adapun analisis data aktual memiliki tujuan sebagai berikut :
1)            Pemeriksaan yang Teliti pada Hasil untuk Melihat Prilaku
            Tujuan utama dari analisis data aktual adalah untuk menjelaskan hasil dari usaha-usaha pekerja dan kemudian menggunakannya untuk memahami kinerja pekerja. Melihat kasus tentang pengamen jalanan yang berjualan dan bernyanyi tetapi hanya sedikit pelanggan yang memilih untuk melihat mereka. Atau mengamati prilaku pramugari, semua makanan dan minuman dibagikan tepat waktu, dibagikan pada waktunya, tetapi masih ada yang komplen bahwa pramugari kurang responsif. Pengamen jalanan dan pramugari tidak mengetahui bahwa ada masalah dengan kinerjanya.  Dengan melihat hasil maka akan terlihat bahwa ada masalah meskipun terlihat tidak ada masalah.

2)            Melihat Kebenaran Melalui Kecenderungan
            Data aktual tidak pernah berbohong. Meskipun tidak dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang apa yang terjadi, data aktual memberikan hasil-hasil yang tepat sasaran dari apa yang sebenarnya terjadi dan secara alami digambarkan pada kasus pengamen jalanan atau bisnis penerbangan. Ketika professional trainer menggunakan analisis data aktual untuk melihat kebenaran, sebenarnya dia sedang melihat kecenderungan hasil yang  menonjol dalam kecenderungan kinerja pekerja. Sebuah surat komplen dari pelanggan menggambarkan jenis kebenaran dari manejemen. Tantangan bagi trainer untuk menjelaskan apakah sebagian data aktual merupakan indikasi kebenaran hakiki tentang apa yang pekerja lakukan dan tidak lakukan.


3)            Memanfaatkan Hasil untuk Mempertajam Upaya TNA
            Kebenaran hakiki ini, kemudian memperjelas TNA, menjadi dasar untuk menyusun pertanyaan ke bagian selanjutnya dari penyelidikan. Dalam pertanyaan seperti, ‘Apakah permasalahan yang berkaitan dengan jumlah penjualan ‘Salt of the earth’? Anda dapat menyusun pertanyaan yang dibangun berdasarkan kenyataan dan terperinci. Contohnya: Tiga perempat penjualan dari jumlah pemasaran, sebelum pengenalan ” Salt of the earth” distabilkan, hampir sama dengan tiga perempat tahun yang lalu. Sejak “Salt” turun 11%  menurut perhitungan baru yang dijelaskan oleh kasir. Mengapa kasir menjual begitu sedikit dari jumlah ini? ini adalah pertanyaan yang baik, ini menunjukkan apa yang sebenarnya sedang terjadi dan merangsang respon yang lebih spesifik. Pelatih menggunakan data aktual untuk memperoleh informasi penyebab masalah. Dalam bisnis pernerbangan contohnya data aktual dibangun dari pencarian tentang informasi yang lebih banyak mengenai kinerja pramugari yang sebenarnya.

4)            Menyesuaikan Badan Hukum atau Tujuan Agensi
            Data aktual dapat digunakan untuk mengukur perusahaan atau agensi berdasarkan  tujuannya. Produksi tenaga nuklir berkaitan dengan memproduksi energi, biaya yang dibutuhkan lebih sedikit, lebih aman dan diijinkan oleh pemerintah untuk melakukannya. Tidak ada kinerja khusus pegawai dari dirinya sendiri yang menjadi perhatian manajemen. Permasalahan prilaku pekerja dalam pandangan manajemen memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan  tujuan organisasi. Itulah sebab mengapa analisis data ekstan merupakan alat yang paling ampuh untuk bernegosiasi dengan manajemen, pekerja dan serikat kerja. Isu ini bukanlah apa yang pekerja janjikan mereka ketahui dan lakukan. Hal ini adalah bagaimana mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Isu ini adalah hasil dari sekumpulan usaha pekerja membandingkan alasan munculnya  kumpulan tersebut. Apakah pekerja merespon dengan tepat ketika alarm aktif? apakah penumpang melaporkan jenis pengalaman tertentu dipesawat terbang? Adakah perhitungan penjualan kasir?. Kumpulan sumber daya manusia dapat melatih ad naucuen dan prilaku pekerja baru yang mungkin berhasil tetapi penghargaan hanya akan ada ketika semua hasil upaya kinerja berhubungan dengan tujuan.

5)            Menyimpan Uang Meskipun pada Saat yang Sama Menghadapi Masalah
            Karena analisis data ekstan mengandalkan pemeriksaan terhadap informasi yang ada dalam perusahaan atau agensi, pelatih menghindari biaya yang menyebabkan opini-opini baru dan data-data baru. Ketika menggunakan teknik analisis data aktual, kita tidak mendapatkan lebih banyak informasi baru. Tidak ada wawancara, tidak ada angket, kita tidak mencari yang tidak ada, tetapi yang secara alami ada dalam organisasi tersebut. Apa yang kita inginkan adalah akses terhadap rekaman-rekaman, file-file, formulir dan cetakan, yang biasanya dikumpulkan dan disimpan untuk tujuan lain selain analisis oleh para ahli pelatihan.

6)            Membuktikan Apa yang Anda Dengar Selama TNA
            Karena Anda melakukan TNA, Anda akan sering mendengar perkataan, “Mereka tidak mengetahui bagaimana untuk……………? atau “Kita tahu semua tentang itu. Kita tidak butuh pelatihan. Kita butuh lebih…….atau lebih baik”. Gunakan analisis data ekstan untuk kembali melihat ke belakang dan menyelidikinya. Faktanya mereka mengetahui bagaimana menjelaskan laporan dan mengisi formulir. Beberapa tahun yang lalu saya terlibat dalam TNA untuk training word processing. Word procssesor memberitahu mengenai semua yang mereka ketahui tentang sistem yang tidak diperlukan untuk pelatihan. Jika terdapat masalah semuanya ada dalam sistem dan supervisor mereka. Apa yang kita lakukan dijelaskan oleh dokumen yang sudah dibuat di dalam sistem untuk mengatasi kesalahan-kesalahan. Mengambil kesimpulan kembali dari data aktual ini dapat membuktikan pendapat mereka dan memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya dapat mereka lakukan dan juga apa yang mereka pilih untuk bekerja dengan sistem itu.

2.3.     Tahapan Analisis Data Aktual
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis data aktual dapat
digambarkan sebagai berikut :






Gambar 2.3. Tahapan Analisis Data Aktual





1.   Memeriksa Pekerjaan dan Hasilnya
            Periksalah pekerjaan dan pusatkan perhatian pada tugas-tugas atau kewajiban yang telah diketahui sebagai masalah. Pikirkan tentang apa yang dilakukan karwayan boleh dilakukan, dan tantangan yang mereka hadapi. contohnya : Perhatikan dengan seksama peluang kasir untuk menjual ‘salt’. Periksa materi yang telah diberikan kepada pelanggan yang menanyakan tentang ‘salt of the earth’.

2.   Mengidentifikasi Hasil Kuantitatif dari Pekerjaan
        Urutkan dalam daftar hasil kuantitatif yang mungkin dari bagian pekerjaan tersebut. Ada yang berupa hasil selama kejadian berlangsung dan ada hasil akhir. Contohnya, sebuah hasil selama kejadian berlangsung adalah formulir yang harus diisi petugas kasir untuk mengawali pembukaan rekening. Sedangkan hasil akhir berupa jumlah rekening yang terjual dan ukuran rekening itu. Word Processing menghasilkan contoh lainnya. Hasil kuantitatif selama kejadian berlangsung bisa jadi telepon dan pertanyaan lewat surat elektronik yang menanyakan sistem dan kegunaannya.  Sedangkan hasil akhir adalah jumlah dan jenis dokumen yang dihasilkan per tenaga kerja. Menetapkan hasil kuantitatif didasarkan pada tujuan agensi. Mungkin saja, jumlah dan jenis dokumen merupakan hasil selama kejadian berlangsung. Apa yang perusahaan lihat sebagai perkembangan adalah stabilitas pekerjaan dan kepuasan. Jika ini adalah masalahnya, maka hasil akhir akan menjadi jumlah permintaan untuk transfer pengumpulan data selama wawancara keluar. Catatan bahwa tahap ini fokus pada jenis hasil yang dapat dihitung dan diukur secara objektif. Ketika Anda mulai melihat informasi subjektif, contohnya, jenis perasaan yang bisa muncul ketika wawancara keluar, maka Anda berbicara tentang efek kualitatif kinerja pegawai.

3.   Mengidentifikasi Hasil Kualitatif dari Pekerjaan
                        Urut dalam daftar sebagai laporan dari hasil kualitatif dari kinerja. Apa yang pihak lain, seperti pelanggan atau pengguna katakan? Apakah ada telepon atau surat komentar yang dikumpulkan? Bagaimana dengan penilaian kinerja atau wawancara keluar? Umumnya perusahaan atau agensi memiliki informasi tentang respon pihak lain kepada mereka. Apa sajakah itu? Dimana mereka? Contoh klasik dari data penting dan subjektif jenis ini adalah surat komplain dan tanggapan. Untuk siapa? Apa yang mereka katakan? Ingat bahwa Anda melihat rekaman dan koleksi alami respon dan pendapat. Ketika berfikir mengenai hasil kualitatif, yang penting untuk dilakukan lebih adalah menganalisis isi komentar dibandingkan menghitung jumlah komentar. Anda akan ditekan untuk melakukan analisis isi, pengujian serius dalam data aktual.



4.   Menentukan Bagaimana Mendapatkan Data Aktual dan Mengatasi
    Halangan
            Sekarang Anda sudah memiliki daftar, kita perlu melakukan sesuatu terhadap data ini. Dimana informasinya? Siapa yang memilikinya? Siapa lagi yang memilikinya? Akankah ada kendala atas upaya Anda menggali arsip-arsip dan membaca dokumen-dokumen? Apakah ada laporan dengan tujuan lain yang mungkin terkait dengan masalah atau situasi?
Tidak semua data aktual dapat diakses dengan mudah. Biasanya, Anda dapat memperoleh akses lebih gampang untuk hasil selama kejadian berlangsung, dibandingkan data aktual yang sangat tertutup. Misalnya, perusahaan bisa memberikan fotokopi slip rekening dan kartu yang telah diisi oleh kasir. Sedangkan yang akan mereka tolak adalah print out komputer yang menampilkan penjualan per kasir, per supervisor dan per cabang.
Tidak lazim bagi manajer perusahaan ingin mengetahui “ mengapa seseorang dari pelatihan ingin mengetahui kecelakaan, kerusakan atau laporan panggilan dingin?” Anda harus merancang justifikasi elaborasi untuk mendapatkan akses memperoleh data aktual tersebut.

5.   Memeriksa Data
        Apa yang anda lakukan terhadap data yang sudah Anda peroleh? Lihat kembali daftar data aktual yang mungkin digunakan yang dijelaskan di awal bab ini. Yang mana yang sesuai dengan situasi Anda saat ini?
            Dalam contoh penaksiran kinerja, bersama pakar dari kelompok personil, Anda akan memeriksa secara acak penaksiran terhadap masalah yang sering terulang kembali. Di mana mereka? Di garis mana? Apa sebenarnya mereka? Apakah kurang spesifik? Gagal menggunakan pernyataan prilaku? Gagal mensubstansi? Hal-hal alami mengenai kesalahan yang muncul pada formulir isian harus dianalisis dan disimpulkan.
            Contoh mengenai ‘Salt’. Mungkin saja jika analisis data aktual akan membuktikan bahwa kasir merasa jumlah kartu biasa saja dan bahwa mereka merasa mereka telah melakukan yang benar. Masalahnya adalah bahwa mereka jatuh terhadap perasaan mereka terhadap orang-orang yang dikualifikasi oleh hasil dan keadaan untuk pembelian jumlah ‘Salt’. Jika ini masalahnya, Anda perlu bertanya tentang mengapa mereka tidak menanyakan kepada pembeli yang memenuhi syarat. Dalam contoh ini, data aktual membawa disainer pembelajaran untuk melihat informasi yang sangat spesifik mengenai penyebabnya.
Masalah pramugari meliputi rekaman yang sangat berbeda. Untuk kasus tersebut, trainer menentukan semua surat  pelanggan tak diminta yang telah di terima di kantor dalam tiga bulan lalu dan menganalisis isinya. Isu yang dibawa adalah mengenai komplain terhadap pramugari yang disebutkan oleh seorang penulis surat. Gambaran persentasi menunjukkan persentasi surat dengan komentar yang bermacam-macam.

Tabel 2.1. Persentase surat komentar terhadap kinerja pramugari
Pernyataan
Persentase
Kurang bersahabat
17%
Pelayanan makanan dan minuman tidak baik     
7%
Orientasi keselamatan tidak jelas        
4%
Penampilan tidak professional
10%
Pelayanan tidak diinformasikan
19%
Menyelenggarakan peraturan yang tidak tepat
4%
Tidak ada bantuan mengenai informasi koneksi
11%
Masalah kecil mengenai kegagalan untuk memenuhi kebutuhan 
4%

            Analisis mengenai isi surat mengklarifikasi wilayah umum yang harus di pelajari selama TNA. Apa yang sebenarnya dikatakan surat mengenai pramugari? Apa yang mereka lakukan yang membuat pelayanan yang kurang? Pertanyaan apa yang tidak terjawab atau terjawab dengan benar? Sebagian jawaban terhadap pertanyaan ini berasal dari surat, yang lain mungkin berasal dari wawancara dengan pelanggan, supervisor dan pramugari, meliputi gambaran rinci yang beralasan tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam penerbangan. Informasi tambahan berasal dari observasi terhadap pramugari sebagai orang yang berkomunikasi dengan penumpang. Dapatkah Anda melihat daftar di atas dan mulai melihat masalah-masalah kinerja yang bisa diselesaikan melalui training?
            Analisis data aktual mengandung informasi tentang apa yang sebenarnya dilakukan pegawai, berdasarkan tanggapan yang ditulis oleh pelanggan. Apakah konfirmasi tambahan yang dibutuhkan? Ketika Anda melihat gambaran ini, Anda mungkin ingin mengetahui mengapa mereka melakukan atau tidak melakukan sesuatu? Apa implikasi terhadap apa yang telah Anda temukan?

2.4.     Contoh Analisis Data Aktual
            Belum lama ini, badan legislatif mensahkan suatu undang-undang yang mewajibkan ‘pemberitahuan izin pasien’ sebelum dilakukan operasi bedah. Ini berarti institusi media bertanggungjawab memberi informasi kepada pasien sehingga ia dapat mengambil keputusan yang bijak dan tepat tentang perawatan medis yang akan dijalaninya. Rumah sakit umum diharapkan menjadi model perusahaan dalam hal pendidikan pra bedah pasien. Coba anda bayangkan jika Anda seorang dokter pelatih yang bertanggungjawab melatih sekitar 107 dokter. Siswa magang dan penghuni rumah sakit turut dilibatkan dalam program ini. Undang-undang ini telah berjalan selama hampir empat bulan pada saat dokter pelatih ini ditugaskan.
Langkah I : Memeriksa Pekerjaan dan Hasilnya
            Kita berfokus pada interaksi interpersonal yang menyertai informasi tentang prosedur bedah umum. Biasanya hal ini terjadi di kamar rumah sakit, biasanya ada keluarga pasien, dan jarang diterima dengan senang hati. Banyak pasien yang merasa gelisah, tidak nyaman dengan masalah dan solusi yang dihasilkan, sehingga memandang operasi sebagai sesuatu yang menakutkan. Beberapa pasien merasa kagum dengan para dokter, merasa sangsi apakah mereka memiliki perbendaharaan kata yang bagus untuk bertanya, dan mereka tidak ingin membuang waktu. Para dokter, meskipun sangat mengakui keuntungan dari informasi pasien, tetapi tidak membantu perundang-undangan. Mereka hanya memunculkan pertanyaan mengenai berapa banyak informasi dapat menambah jumlah pasien yang diberitahu.
Langkah II : Mengidentifikasi Hasil Kuantitatif Pekerjaan
            Hasil akhir tujuan dari bagian pekerjaan ini adalah : catatan medis/pemulihan pasien setelah operasi, jumlah malpraktek yang sesuai, ukuran penyelesaian masalah, jumlah komplain terhadap rumah sakit, dan seleksi operasi bedah yang sama untuk prosedur yang lain. Hasil kuantitatif sementara adalah: Selang waktu yang dibutuhkan dokter untuk kembali ke pasien memastikan izin operasi, panjang pertemuan, waktu yang dilewatkan antara penjelasan dan persetujuan, jumlah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengubah keputusannya tentang prosedur operasi, laporan pertanyaan tambahan kepada staf lain tentang prosedur tersebut, dan jumlah dan panjang pertemuan keluarga dengan dokter mengenai prosedur.
Langkah III : Mengidentifikasi Hasil Kualitatif Pekerjaan
Hasil kualitatif dari bagian pekerjaan operasi bedah paling dapat dicatat dan paling berguna adalah kepuasan, informasi pasien mengenai perasaannya yang telah diperlakukan dengan baik. Data aktual mengindikasikan bahwa jenis dokter dan prestasi rumah sakit adalah surat dan panggilan komplain serta komentar dari pasien.
Langkah IV : Menentukan Bagaimana Memperoleh Data dan Menghadapi Halangan
            Data akhir seperti kematian dan pilihan ulang seorang dokter tidak tersedia  setelah hanya empat bulan, indikator kuantitatif sementara belum dikoleksi oleh medis atau perawat, meskipun mereka mengakui bahwa informasi tersebut sangat berguna untuk dimiliki.
            Dokter pelatih beralih pada data aktual kualitatif untuk menggambarkan seberapa baik para dokter menangani hal ini secara bertanggungjawab. Meskipun, surat-surat legislatif tidak ada, tetapi administrasi rumah sakit bersedia untuk memperlihatkannya. Karena pasien telah mengetahui dengan baik peraturan baru ini, maka mereka akan memilih untuk menulis lebih sering dibanding sebelumnya. Asisten direktur rumah sakit mengizinkan kelompok latihan untuk mempelajari surat-surat itu dengan berjanji merahasiakannya dari dokter pelatih     
Langkah 5 : Memeriksa Data
            Hanya sebagian dari jumlah surat yang ditulis pasien berisikan pujian. Para pasien merasa bahwa dokter telah meringankan pikirannya dan memberitahukan mereka sebelum dilakukan operasi. Sedangkan sebagian lagi, berisikan ketidakpuasan terhadap pengalaman pendidikan mereka. Masalah yang menonjol seperti yang ditunjukkan penampilan mereka dalam 13 surat yang dinilai bersifat negatif pada umumnya :

Tabel 2.2. Persentase surat komentar kinerja dokter
Pernyataan
Persentase
Penjelasan samar-samar dan membingungkan
69%
Kelemahan dan tidak adanya penjelasan perawatan pasca pembedahan
54%
Kegagalan memohon pertanyaan dan menanggapi pertanyaan
38%
Istilah-istilah terlalu tinggi dan bersifat teknis
61%
Tidak nyaman dengan peran sebagai pendidik
23%
Membuat pasien menjadi lebih cemas
15%
Keterang tidak benar dan miring
23%
Tidak memperoleh penjelasan, tidka ada waktu
8%

            Mayoritas dari pasien yang memilih berkomunikasi dengan pihak rumah sakit merasa tidak puas. Mereka tidak merasa bahwa dokter menjalankan hukum itu. mengatakannya dalam rincian yang sangat bermanfaat.
            Apa implikasi dari informasi ini? Pimpinan pelatihan memutuskan untuk menverifikasi penemuan ini melalui wawancara tindak lanjut dengan pasien dan dokter. Memberikan hasil optimal dalam legislasi dan dispesifikasi lebih jauh oleh administrasi rumah sakit, jika informasi tentang kinerja aktual ditangani setelah penaksiran nanti, ia mempunyai arah yang jelas untuk program pelatihan.
           
BAB III
PENUTUP

3.1.     Simpulan
            Analisis data extant yang masih ada merupakan teknik yang mengarahkan perhatian pada hasil. Selanjutnya berdasarkan hasil ini, interferensi dilakukan soal keterampilan dan ilmu pengetahuan karyawan. Dalam analisa data yang masih ada, kita harus pertama kali memperhatikan apa yang telah berhasil dicapai para karyawan, lalu terhadap apa yang telah mereka lakukan terhadap pengaruhnya. s
Outcome                                   (inference)                                  performance
            informasi tertentu akan muncul pada saat anda bertanya pada karyawan yang menyangkut kemampuannya melakukan pekerjaan. Sedangkan informasi lainnya bisa diperoleh dengan cara memperhatikan para karyawan melakukan pekerjaannya. Informasi ini merupakan perspektif yang kuat yang berasal dengan memperhatikan hasil dan menginterfensinya kembali pada kualitas dan kuantitas prestasi kerja karyawan.

3.2.     Saran
            Apabila lembaga pendidikan dianggap sebagai sebuah organisasi maka masalah-masalah yang dihadapi dalam lembaga pendidikan juga dapat diselesaikan dengan melakukan analisis kebutuhan pelatihan dengan menggunakan analisis data aktual untuk kemudian menidaklanjuti analisis tersebut untuk melakukan pelatihan demi menyelesaikan masalah tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Rosset, A (1989). Training Needs Assesment. New Jersey: Englewood Cliffs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar