BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah
Analisis data
aktual mengingatkan para trainer dan
ahli ketenagakerjaan pada apa yang disebut Thomas Gilbert (1978) dengan ‘sikap
penghargaan yang luar biasa’ terhadap ‘prestasi’. TNA (Training Needs Assessment) yang efektif menangkap detil dari
prilaku dan pengetahuan yang aktual dan optimal, dan pada saat yang sama
menguji hasil atau prestasi yang diakibatkan keterampilan dan pengetahuan
tersebut.
Analisis data
aktual merupakan usaha yang dibuat pelatihan profesional untuk menganalisis
gambaran akhir kinerja dan hasil. Berapa besar kerusakan yang terjadi? Berapa
lama sudah berlangsung? Berapa banyak perbaikan yang ada? Berapa banyak
keluhan? Keluhan seperti apa yang ditanggapi? Bagaimana dengan angka penjualan?
Bagaimana permintaan terhadap asisten? Berapa banyak pertanyaan? Apa jenis
pertanyaanya? Apa yang dikatakan wawancara dengan orang luar? Laporan
kecelakaan? Surat tanggapan? Pergantian?
Data aktual adalah
penjualan bukan keahlian berdagang
Data aktual adalah kepuasan
pelanggan bukan pertemuan khusus
Data aktual adalah
jarak bermil-mil bukan satu rute untuk mencoba sebuah mobil
Data aktual adalah
umpan balik yang lebih sedikit bukan teknik perbaikan khusus
Data aktual adalah
orang di stadion baseball bukan hot dog yang dimasak atau biaya hidup pokok
Data aktual adalah
pembentukan tim dalam perserikatan bukan cara berdiri ketika memukul bola atau
kemampuan untuk memukul bola ditanah.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian
analisis data aktual?
2.
Apakah tujuan dari
analisis data aktual?
3.
Bagaimana tahapan
melakukan analisis data aktual?
4.
Bagaimana contoh
analisis data aktual?
1.3. Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui
pengertian analisis data aktual.
2.
Untuk mengetahui
tujuan dari analisis data aktual
3.
Untuk mengetahui
tahapan melakukan analisis data aktual
4.
Untuk mengetahui
contoh analisis data aktual
1.4. Manfaat Pembahasan
Memahami
tentang analisis data aktual, tujuan dan bagaimana melakukannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Analisis
Data Aktual
Analisis data aktual hanya tepat
dalam situasi gambaran akhir yaitu melihat masalah kinerja. Analisis data
aktual melihat pada apa yang sebenarnya terjadi dan tidak terjadi.
Analisis data aktual memfokuskan
pada outcome (hasil). Sulit untuk
memperoleh keterangan yang jelas dari direktur penjualan dan marketing tentang
teknik yang tertutup, dia hanya ingin melihat angka penjualan. Sulit untuk
mengalihkan perhatian dewan direktur pada jenis ketrampilan berkomunikasi,
mereka hany ingin melihat keterampilan itu dimanisfestasikan untuk angka
penyimpanan staff ahli teknik. Kepala rumah sakit tidak ingin menghabiskan
waktu dengan detail perlengkapan dilantai mereka hanya ingin izin dari agenci mengenai
pengaturan keselamatan. Biasanya perhatian manajemen dapat di gambarkan seperti
dibawah:
Gambar 2.1. Pola I perhatian manajemen terhadap masalah
Meskipun demikian, turunnya angka
penjualan, para ahli mesin yang berkurang atau pengaturan melanggar izin,
manajemen akan fokus sementara pada prilaku kerja seperti penjualan, komunikasi
dan pengamanan. Konsentrasi manajemen untuk sementara terlihat seperti dibawah.
Gambar 2.2. Pola II perhatian manajemen terhadap masalah
Melalui TNA pelatih harus
menjelaskan permasalahan dari dua sudut pandang tersebut karena keduanya memberikan
informasi yang penting. Melalui analisis data aktual kita melihat pada hasil
dan prestasi dan menggunakannya untuk membuat kesimpulan tentang kinerja
pekerja sesungguhnya.
Analisis data aktual dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
Menggali hasil prilaku
pekerja misalnya angka penjualan, laporan kejadian, pendaftaran.
Membuat kemungkinan
untuk menentukan hubungan antara upaya pekerja dengan tujuan organisasi contohnya
: menyesuaikan penjualan dengan harapan yang ingin dicapai.
Menjamin data internal, data perusahaan tetap adalah
bagian dari akhir penelitian. Misalnya : laporan kejadian atau wawancara keluar
sebagai bagian dari penelitian.
Melibatkan rujukan
dan negosiasi sebagai sumber informasi
Dikumpulkan dan diuji
oleh ahli SDM
Kapan analisis data aktual
dilakukan? Analisis data aktual biasanya dilakukan sejak awal dan
berulang-ulang ketika berhadapan dengan masalah kinerja yang berlangsung dalam
situasi terus menerus biasanya bukan berhubungan dengan masalah sistem baru,
produk baru atau teknologi baru.
Dibawah kondisi ideal, supervisor
atau manager menggunakan data aktual untuk menentukan rincian masalah. Sebelum
menentukannya mereka memberikan gambaran awal tentang situasi berdasarkan
tinjauan terhadap catatan-catatan.
Yang paling sering terjadi adalah
bahwa segelintir data aktual (seperti kejadian atau surat untuk CEO) mengambil
momentum ini “ lakukan kursus terhadap masalah ini maka kita tidak akan
mengalami kejadian ini lagi” atau “Lakukan sesuatu dalam komunikasi bagi
pelayanan penerbangan kita. Mereka tidak mengetahui bagaimana menjaga kepuasan
penumpang”. Sebelum melakukan apapun pastikan bahwa hal yang pertama yang
dilakukan adalah memperhatikan lebih dekat dan hati-hati semua kejadian, lalu
hubungkan rekaman dengan informasi.
2.2. Tujuan Analisis Data
Aktual
Adapun analisis data aktual memiliki
tujuan sebagai berikut :
1)
Pemeriksaan yang Teliti pada Hasil untuk Melihat Prilaku
Tujuan utama dari analisis data aktual adalah untuk menjelaskan hasil
dari usaha-usaha pekerja dan kemudian menggunakannya untuk memahami kinerja
pekerja. Melihat kasus tentang pengamen jalanan yang berjualan dan bernyanyi
tetapi hanya sedikit pelanggan yang memilih untuk melihat mereka. Atau mengamati
prilaku pramugari, semua makanan dan minuman dibagikan tepat waktu, dibagikan
pada waktunya, tetapi masih ada yang komplen bahwa pramugari kurang responsif. Pengamen
jalanan dan pramugari tidak mengetahui bahwa ada masalah dengan kinerjanya. Dengan melihat hasil maka akan terlihat bahwa
ada masalah meskipun terlihat tidak ada masalah.
2)
Melihat Kebenaran Melalui Kecenderungan
Data aktual tidak
pernah berbohong. Meskipun tidak dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang
apa yang terjadi, data aktual memberikan hasil-hasil yang tepat sasaran dari
apa yang sebenarnya terjadi dan secara alami digambarkan pada kasus pengamen
jalanan atau bisnis penerbangan. Ketika professional
trainer menggunakan analisis data aktual untuk melihat kebenaran, sebenarnya
dia sedang melihat kecenderungan hasil yang
menonjol dalam kecenderungan kinerja pekerja. Sebuah surat komplen dari
pelanggan menggambarkan jenis kebenaran dari manejemen. Tantangan bagi trainer untuk menjelaskan apakah sebagian
data aktual merupakan indikasi kebenaran hakiki tentang apa yang pekerja
lakukan dan tidak lakukan.
3)
Memanfaatkan Hasil untuk Mempertajam Upaya TNA
Kebenaran hakiki ini, kemudian memperjelas TNA, menjadi dasar
untuk menyusun pertanyaan ke bagian selanjutnya dari penyelidikan. Dalam
pertanyaan seperti, ‘Apakah permasalahan yang berkaitan dengan jumlah penjualan
‘Salt of the earth’? Anda dapat menyusun pertanyaan yang dibangun berdasarkan kenyataan
dan terperinci. Contohnya: Tiga perempat penjualan dari jumlah pemasaran,
sebelum pengenalan ” Salt of the earth” distabilkan, hampir sama dengan tiga
perempat tahun yang lalu. Sejak “Salt” turun 11% menurut perhitungan baru yang dijelaskan oleh
kasir. Mengapa kasir menjual begitu sedikit dari jumlah ini? ini adalah
pertanyaan yang baik, ini menunjukkan apa yang sebenarnya sedang terjadi dan
merangsang respon yang lebih spesifik. Pelatih menggunakan data aktual untuk
memperoleh informasi penyebab masalah. Dalam bisnis pernerbangan contohnya data
aktual dibangun dari pencarian tentang informasi yang lebih banyak mengenai
kinerja pramugari yang sebenarnya.
4)
Menyesuaikan Badan Hukum atau Tujuan Agensi
Data aktual dapat
digunakan untuk mengukur perusahaan atau agensi berdasarkan tujuannya. Produksi tenaga nuklir berkaitan
dengan memproduksi energi, biaya yang dibutuhkan lebih sedikit, lebih aman dan diijinkan
oleh pemerintah untuk melakukannya. Tidak ada kinerja khusus pegawai dari
dirinya sendiri yang menjadi perhatian manajemen. Permasalahan prilaku pekerja
dalam pandangan manajemen memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan tujuan organisasi. Itulah sebab mengapa
analisis data ekstan merupakan alat yang paling ampuh untuk bernegosiasi dengan
manajemen, pekerja dan serikat kerja. Isu ini bukanlah apa yang pekerja
janjikan mereka ketahui dan lakukan. Hal ini adalah bagaimana mewujudkan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Isu ini adalah hasil dari sekumpulan usaha
pekerja membandingkan alasan munculnya
kumpulan tersebut. Apakah pekerja merespon dengan tepat ketika alarm
aktif? apakah penumpang melaporkan jenis pengalaman tertentu dipesawat terbang?
Adakah perhitungan penjualan kasir?. Kumpulan sumber daya manusia dapat melatih
ad naucuen dan prilaku pekerja baru
yang mungkin berhasil tetapi penghargaan hanya akan ada ketika semua hasil
upaya kinerja berhubungan dengan tujuan.
5)
Menyimpan Uang Meskipun pada Saat yang Sama Menghadapi Masalah
Karena analisis
data ekstan mengandalkan pemeriksaan terhadap informasi yang ada dalam
perusahaan atau agensi, pelatih menghindari biaya yang menyebabkan opini-opini
baru dan data-data baru. Ketika menggunakan teknik analisis data aktual, kita
tidak mendapatkan lebih banyak informasi baru. Tidak ada wawancara, tidak ada
angket, kita tidak mencari yang tidak ada, tetapi yang secara alami ada dalam
organisasi tersebut. Apa yang kita inginkan adalah akses terhadap rekaman-rekaman,
file-file, formulir dan cetakan, yang biasanya dikumpulkan dan disimpan untuk
tujuan lain selain analisis oleh para ahli pelatihan.
6)
Membuktikan Apa yang Anda Dengar Selama TNA
Karena Anda melakukan
TNA, Anda akan sering mendengar perkataan, “Mereka tidak mengetahui bagaimana
untuk……………? atau “Kita tahu semua tentang itu. Kita tidak butuh pelatihan. Kita
butuh lebih…….atau lebih baik”. Gunakan analisis data ekstan untuk kembali melihat
ke belakang dan menyelidikinya. Faktanya mereka mengetahui bagaimana
menjelaskan laporan dan mengisi formulir. Beberapa tahun yang lalu saya
terlibat dalam TNA untuk training word
processing. Word procssesor
memberitahu mengenai semua yang mereka ketahui tentang sistem yang tidak
diperlukan untuk pelatihan. Jika terdapat masalah semuanya ada dalam sistem dan
supervisor mereka. Apa yang kita lakukan dijelaskan oleh dokumen yang sudah
dibuat di dalam sistem untuk mengatasi kesalahan-kesalahan. Mengambil
kesimpulan kembali dari data aktual ini dapat membuktikan pendapat mereka dan
memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya dapat mereka lakukan
dan juga apa yang mereka pilih untuk bekerja dengan sistem itu.
2.3. Tahapan Analisis Data
Aktual
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
melakukan analisis data aktual dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3. Tahapan Analisis Data Aktual
1. Memeriksa Pekerjaan
dan Hasilnya
Periksalah pekerjaan dan pusatkan
perhatian pada tugas-tugas atau kewajiban yang telah diketahui sebagai masalah.
Pikirkan tentang apa yang dilakukan karwayan boleh dilakukan, dan tantangan
yang mereka hadapi. contohnya : Perhatikan dengan seksama peluang kasir untuk
menjual ‘salt’. Periksa materi yang
telah diberikan kepada pelanggan yang menanyakan tentang ‘salt of the earth’.
2. Mengidentifikasi Hasil
Kuantitatif dari Pekerjaan
Urutkan dalam daftar hasil kuantitatif yang mungkin dari bagian
pekerjaan tersebut. Ada yang berupa hasil selama kejadian berlangsung dan ada
hasil akhir. Contohnya, sebuah hasil selama kejadian berlangsung adalah formulir
yang harus diisi petugas kasir untuk mengawali pembukaan rekening. Sedangkan
hasil akhir berupa jumlah rekening yang terjual dan ukuran rekening itu. Word Processing menghasilkan contoh
lainnya. Hasil kuantitatif selama kejadian berlangsung bisa jadi telepon dan
pertanyaan lewat surat elektronik yang menanyakan sistem dan kegunaannya. Sedangkan hasil akhir adalah jumlah dan jenis
dokumen yang dihasilkan per tenaga kerja. Menetapkan hasil kuantitatif
didasarkan pada tujuan agensi. Mungkin saja, jumlah dan jenis dokumen merupakan
hasil selama kejadian berlangsung. Apa yang perusahaan lihat sebagai
perkembangan adalah stabilitas pekerjaan dan kepuasan. Jika ini adalah
masalahnya, maka hasil akhir akan menjadi jumlah permintaan untuk transfer
pengumpulan data selama wawancara keluar. Catatan bahwa tahap ini fokus pada
jenis hasil yang dapat dihitung dan diukur secara objektif. Ketika Anda mulai
melihat informasi subjektif, contohnya, jenis perasaan yang bisa muncul ketika
wawancara keluar, maka Anda berbicara tentang efek kualitatif kinerja pegawai.
3. Mengidentifikasi Hasil
Kualitatif dari Pekerjaan
Urut
dalam daftar sebagai laporan dari hasil kualitatif dari kinerja. Apa yang pihak
lain, seperti pelanggan atau pengguna katakan? Apakah ada telepon atau surat komentar
yang dikumpulkan? Bagaimana dengan penilaian kinerja atau wawancara keluar?
Umumnya perusahaan atau agensi memiliki informasi tentang respon pihak lain
kepada mereka. Apa sajakah itu? Dimana mereka? Contoh klasik dari data penting
dan subjektif jenis ini adalah surat komplain dan tanggapan. Untuk siapa? Apa
yang mereka katakan? Ingat bahwa Anda melihat rekaman dan koleksi alami respon
dan pendapat. Ketika berfikir mengenai hasil kualitatif, yang penting untuk
dilakukan lebih adalah menganalisis isi komentar dibandingkan menghitung jumlah
komentar. Anda akan ditekan untuk melakukan analisis isi, pengujian serius dalam
data aktual.
4. Menentukan Bagaimana
Mendapatkan Data Aktual dan Mengatasi
Halangan
Sekarang Anda sudah memiliki daftar,
kita perlu melakukan sesuatu terhadap data ini. Dimana informasinya? Siapa yang
memilikinya? Siapa lagi yang memilikinya? Akankah ada kendala atas upaya Anda
menggali arsip-arsip dan membaca dokumen-dokumen? Apakah ada laporan dengan
tujuan lain yang mungkin terkait dengan masalah atau situasi?
Tidak semua data aktual dapat diakses dengan mudah. Biasanya, Anda
dapat memperoleh akses lebih gampang untuk hasil selama kejadian berlangsung,
dibandingkan data aktual yang sangat tertutup. Misalnya, perusahaan bisa memberikan
fotokopi slip rekening dan kartu yang telah diisi oleh kasir. Sedangkan yang
akan mereka tolak adalah print out komputer yang menampilkan penjualan per
kasir, per supervisor dan per cabang.
Tidak lazim bagi manajer perusahaan ingin mengetahui “ mengapa
seseorang dari pelatihan ingin mengetahui kecelakaan, kerusakan atau laporan
panggilan dingin?” Anda harus merancang justifikasi elaborasi untuk mendapatkan
akses memperoleh data aktual tersebut.
5. Memeriksa Data
Apa yang anda lakukan terhadap data yang sudah Anda peroleh? Lihat
kembali daftar data aktual yang mungkin digunakan yang dijelaskan di awal bab
ini. Yang mana yang sesuai dengan situasi Anda saat ini?
Dalam contoh penaksiran kinerja,
bersama pakar dari kelompok personil, Anda akan memeriksa secara acak
penaksiran terhadap masalah yang sering terulang kembali. Di mana mereka? Di
garis mana? Apa sebenarnya mereka? Apakah kurang spesifik? Gagal menggunakan
pernyataan prilaku? Gagal mensubstansi? Hal-hal alami mengenai kesalahan yang
muncul pada formulir isian harus dianalisis dan disimpulkan.
Contoh mengenai ‘Salt’. Mungkin saja
jika analisis data aktual akan membuktikan bahwa kasir merasa jumlah kartu
biasa saja dan bahwa mereka merasa mereka telah melakukan yang benar.
Masalahnya adalah bahwa mereka jatuh terhadap perasaan mereka terhadap
orang-orang yang dikualifikasi oleh hasil dan keadaan untuk pembelian jumlah ‘Salt’. Jika ini masalahnya, Anda perlu
bertanya tentang mengapa mereka tidak menanyakan kepada pembeli yang memenuhi
syarat. Dalam contoh ini, data
aktual membawa disainer pembelajaran untuk melihat informasi yang sangat
spesifik mengenai penyebabnya.
Masalah pramugari meliputi rekaman
yang sangat berbeda. Untuk kasus tersebut, trainer
menentukan semua surat pelanggan tak
diminta yang telah di terima di
kantor dalam tiga bulan lalu dan menganalisis isinya. Isu yang dibawa adalah mengenai
komplain terhadap pramugari yang disebutkan oleh seorang penulis surat.
Gambaran persentasi menunjukkan persentasi surat dengan komentar yang bermacam-macam.
Tabel 2.1. Persentase surat komentar terhadap kinerja pramugari
Pernyataan
|
Persentase
|
Kurang bersahabat
|
17%
|
Pelayanan makanan dan minuman tidak baik
|
7%
|
Orientasi keselamatan tidak jelas
|
4%
|
Penampilan tidak professional
|
10%
|
Pelayanan tidak diinformasikan
|
19%
|
Menyelenggarakan peraturan yang tidak tepat
|
4%
|
Tidak ada bantuan mengenai informasi koneksi
|
11%
|
Masalah kecil mengenai kegagalan untuk memenuhi kebutuhan
|
4%
|
Analisis mengenai isi surat
mengklarifikasi wilayah umum yang harus di pelajari selama TNA. Apa yang
sebenarnya dikatakan surat mengenai pramugari? Apa yang mereka lakukan yang
membuat pelayanan yang kurang? Pertanyaan apa yang tidak terjawab atau terjawab
dengan benar? Sebagian jawaban terhadap pertanyaan ini berasal dari surat, yang
lain mungkin berasal dari wawancara dengan pelanggan, supervisor dan pramugari,
meliputi gambaran rinci yang beralasan tentang apa yang sebenarnya terjadi
dalam penerbangan. Informasi tambahan berasal dari observasi terhadap pramugari
sebagai orang yang berkomunikasi dengan penumpang. Dapatkah Anda melihat daftar di atas dan mulai melihat
masalah-masalah kinerja yang bisa diselesaikan melalui training?
Analisis data aktual mengandung
informasi tentang apa yang sebenarnya dilakukan pegawai, berdasarkan tanggapan
yang ditulis oleh pelanggan. Apakah konfirmasi tambahan yang dibutuhkan? Ketika
Anda melihat gambaran ini, Anda mungkin ingin mengetahui mengapa mereka
melakukan atau tidak melakukan sesuatu? Apa implikasi terhadap apa yang telah
Anda temukan?
2.4. Contoh Analisis Data
Aktual
Belum lama ini, badan legislatif
mensahkan suatu undang-undang yang mewajibkan ‘pemberitahuan izin pasien’
sebelum dilakukan operasi bedah. Ini berarti institusi media bertanggungjawab
memberi informasi kepada pasien sehingga ia dapat mengambil keputusan yang
bijak dan tepat tentang perawatan medis yang akan dijalaninya. Rumah sakit umum
diharapkan menjadi model perusahaan dalam hal pendidikan pra bedah pasien. Coba
anda bayangkan jika Anda seorang dokter pelatih yang bertanggungjawab melatih
sekitar 107 dokter. Siswa magang dan penghuni rumah sakit turut dilibatkan
dalam program ini. Undang-undang ini telah berjalan selama hampir empat bulan
pada saat dokter pelatih ini ditugaskan.
Langkah I : Memeriksa Pekerjaan dan Hasilnya
Kita berfokus pada interaksi
interpersonal yang menyertai informasi tentang prosedur bedah umum. Biasanya
hal ini terjadi di kamar rumah sakit, biasanya ada keluarga pasien, dan jarang diterima
dengan senang hati. Banyak pasien yang merasa gelisah, tidak nyaman dengan
masalah dan solusi yang dihasilkan, sehingga memandang operasi sebagai sesuatu
yang menakutkan. Beberapa pasien merasa kagum dengan para dokter, merasa sangsi
apakah mereka memiliki perbendaharaan kata yang bagus untuk bertanya, dan mereka
tidak ingin membuang waktu. Para dokter, meskipun sangat mengakui keuntungan
dari informasi pasien, tetapi tidak membantu perundang-undangan. Mereka hanya
memunculkan pertanyaan mengenai berapa banyak informasi dapat menambah jumlah
pasien yang diberitahu.
Langkah II : Mengidentifikasi Hasil Kuantitatif Pekerjaan
Hasil akhir tujuan dari bagian
pekerjaan ini adalah : catatan medis/pemulihan pasien setelah operasi, jumlah
malpraktek yang sesuai, ukuran penyelesaian masalah, jumlah komplain terhadap
rumah sakit, dan seleksi operasi bedah yang sama untuk prosedur yang lain.
Hasil kuantitatif sementara adalah: Selang waktu yang dibutuhkan dokter untuk
kembali ke pasien memastikan izin operasi, panjang pertemuan, waktu yang
dilewatkan antara penjelasan dan persetujuan, jumlah waktu yang dibutuhkan
seseorang untuk mengubah keputusannya tentang prosedur operasi, laporan
pertanyaan tambahan kepada staf lain tentang prosedur tersebut, dan jumlah dan
panjang pertemuan keluarga dengan dokter mengenai prosedur.
Langkah III : Mengidentifikasi Hasil Kualitatif Pekerjaan
Hasil
kualitatif dari bagian pekerjaan operasi bedah paling dapat dicatat dan paling
berguna adalah kepuasan, informasi pasien mengenai perasaannya yang telah
diperlakukan dengan baik. Data aktual mengindikasikan bahwa jenis dokter dan
prestasi rumah sakit adalah surat dan panggilan komplain serta komentar dari
pasien.
Langkah IV : Menentukan Bagaimana Memperoleh Data dan Menghadapi
Halangan
Data akhir seperti kematian dan
pilihan ulang seorang dokter tidak tersedia
setelah hanya empat bulan, indikator kuantitatif sementara belum
dikoleksi oleh medis atau perawat, meskipun mereka mengakui bahwa informasi
tersebut sangat berguna untuk dimiliki.
Dokter pelatih beralih pada data
aktual kualitatif untuk menggambarkan seberapa baik para dokter menangani hal
ini secara bertanggungjawab. Meskipun, surat-surat legislatif tidak ada, tetapi
administrasi rumah sakit bersedia untuk memperlihatkannya. Karena pasien telah
mengetahui dengan baik peraturan baru ini, maka mereka akan memilih untuk
menulis lebih sering dibanding sebelumnya. Asisten direktur rumah sakit
mengizinkan kelompok latihan untuk mempelajari surat-surat itu dengan berjanji
merahasiakannya dari dokter pelatih
Langkah 5 : Memeriksa Data
Hanya sebagian dari jumlah surat
yang ditulis pasien berisikan pujian. Para pasien merasa bahwa dokter telah
meringankan pikirannya dan memberitahukan mereka sebelum dilakukan operasi.
Sedangkan sebagian lagi, berisikan ketidakpuasan terhadap pengalaman pendidikan
mereka. Masalah yang menonjol seperti yang ditunjukkan penampilan mereka dalam
13 surat yang dinilai bersifat negatif pada umumnya :
Tabel 2.2. Persentase surat komentar kinerja dokter
Pernyataan
|
Persentase
|
Penjelasan samar-samar dan membingungkan
|
69%
|
Kelemahan dan tidak adanya penjelasan perawatan pasca pembedahan
|
54%
|
Kegagalan memohon pertanyaan dan menanggapi pertanyaan
|
38%
|
Istilah-istilah terlalu tinggi dan bersifat teknis
|
61%
|
Tidak nyaman dengan peran sebagai pendidik
|
23%
|
Membuat pasien menjadi lebih cemas
|
15%
|
Keterang tidak benar dan miring
|
23%
|
Tidak memperoleh penjelasan, tidka ada waktu
|
8%
|
Mayoritas dari pasien yang memilih
berkomunikasi dengan pihak rumah sakit merasa tidak puas. Mereka tidak merasa
bahwa dokter menjalankan hukum itu. mengatakannya dalam rincian yang sangat
bermanfaat.
Apa implikasi dari informasi ini? Pimpinan
pelatihan memutuskan untuk menverifikasi penemuan ini melalui wawancara tindak
lanjut dengan pasien dan dokter. Memberikan hasil optimal dalam legislasi dan
dispesifikasi lebih jauh oleh administrasi rumah sakit, jika informasi tentang
kinerja aktual ditangani setelah penaksiran nanti, ia mempunyai arah yang jelas
untuk program pelatihan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Analisis data extant yang masih ada
merupakan teknik yang mengarahkan perhatian pada hasil. Selanjutnya berdasarkan
hasil ini, interferensi dilakukan soal keterampilan dan ilmu pengetahuan
karyawan. Dalam analisa data yang masih ada, kita harus pertama kali
memperhatikan apa yang telah berhasil dicapai para karyawan, lalu terhadap apa
yang telah mereka lakukan terhadap pengaruhnya. s
Outcome (inference) performance
informasi tertentu akan muncul pada
saat anda bertanya pada karyawan yang menyangkut kemampuannya melakukan
pekerjaan. Sedangkan informasi lainnya bisa diperoleh dengan cara memperhatikan
para karyawan melakukan pekerjaannya. Informasi ini merupakan perspektif yang
kuat yang berasal dengan memperhatikan hasil dan menginterfensinya kembali pada
kualitas dan kuantitas prestasi kerja karyawan.
3.2. Saran
Apabila lembaga pendidikan
dianggap sebagai sebuah organisasi maka masalah-masalah yang dihadapi dalam
lembaga pendidikan juga dapat diselesaikan dengan melakukan analisis kebutuhan
pelatihan dengan menggunakan analisis data aktual untuk kemudian menidaklanjuti
analisis tersebut untuk melakukan pelatihan demi menyelesaikan masalah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rosset, A (1989). Training Needs
Assesment. New Jersey: Englewood Cliffs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar