Kamis, 31 Mei 2012

PUSAT SUMBER BELAJAR


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Kualitas dan relevansi pendidikan masih merupakan permasalahan di Indonesia. Keduanya berkaitan dengan globalisasi dan otonomi yang menuntut persiapan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dan otonomi daerah menuntut perubahan dan penyesuaia sistem pendidikan sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang demokratis.
Untuk menghadapi tantangan dan mengatasi masalah tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain menyediakan berbagai sarana belajar.
Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu perkembangan baru dari perpustakaan. PSB lebih lengkap dibandingkan dengan perpustakaan sebab tidak hanya terdiri dari kumpulan buku atau media cetak lainnya, tetapi mempunyai koleksi khusus sesuai dengan perguruan tinggi atau sekolah yang ditunjangnya plus media non cetak misalnya model, kumpulan benda yang sebenarnya, overhead transparency, foto, slide,filmstrip, video, komputer dan lain-lain. Selain menyediakan sumber-sumber belajar juga memberikan konsultasi pengembangan bahan pengajaran dan persentase dengan menggunakan media, memberikan pengajaran untuk latihan dan memproduksi media.
Beda lainnya dengan perpustakaan adalah PSB diprogram terpadu dengan KBM diperguruan tinggi atau sekolah tempat dia berada. Kadang-kadang suatu PSB berfungsi sebagai laboratorium, studio atau workshop baik untuk dosen maupun mahasiswa.
Departemen pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia telah mengembangkan PSB ini, baik untuk perguruan tinggi maupun sekolah menengah. Bahkan dengan bantuan Bank dunia, sekarang diperguruan tinggi negeri seluruh Indonesia sedang dirintis Inter University Center, suatu pusat informasi yang lebih menitik beratkan pada pengembangan instruksional.  

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1.     Apakah pengertian sumber belajar?
2.    Apakah pengertian pusat sumber belajar?
3.    Apakah tujuan pusat sumber belajar?
4.    Bagaimanakah fungsi dan kegiatan pusat sumber belajar?
5.    Bagaimanakah pola organisasi pusat sumber belajar?

C.  Tujuan Pembahasan
1.     Untuk mengetahui pengertian sumber belajar
2.    Untuk mengetahui pengertian pusat sumber belajar
3.    Untuk mengetahui tujuan pusat sumber belajar
4.    Untuk mengetahui fungsi dan kegiatan pusat sumber belajar
5.    Untuk mengetahui pola organisasi pusat sumber belajar

D.  Manfaat Pembahasan
Untuk menambah pemahaman pembaca mengenai pusat sumber belajar. 


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sumber Belajar
Menurut Sudono (2000:7) sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, nara sumber, benda atau hasil-hasil budaya.
Sedangkan Darmono (2007:6) sumber belajar adalah berbagai sumber baik itu berupa data orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi oarang, bahan, peralatan dan lingkungan yang dapat digunakan untuk memudahkan seseorang belajar. 

B.  Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB)
Meriill dan Drop (dalam Mudhoffir, 1992:8) mengemukakan bahwa pusat sumber belajar adalah “an organized activity consisting of a director, staff and equipment housed in one or more specialized facilities for porduction, procurement and presentation of instructional materials and provision of developmental and planning services related to the curiculum and teaching on a general university, kampus.
Sedangkan Tucker (dalam Mudhoffir, 1992:13) mendefenisikan pusat sumber belajar sebagai suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media dan pemberian pelayanan penunjang.
Dapat disimpulkan bahwa pusat sumber belajar merupakan sistem mulai dari bentuk sederhana sampai ke yang rumit yang dirancang dan diatur secara khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan koleksi sumber belajar dalam berbagai bentuk.
Pertumbuhan PSB merupakan suatu kemajuan bertahap dimulai dari perpustakaan yang hanya terdiri dari media cetak.


Isosceles Triangle: Perpustakaan
 






Gambar 2.1 PSB sebagai perpustakaan

          Dalam melaksanakan kegiatannya, kegiatan perpustakaan menanggapi permintaan dan pelayanan kepada konsumen yang bervariasi secara luas. Dengan semakin meluasnya kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi semakin diperlukan pelaksanaan pembelajaran dengan penekanan pada bahan pengajaran yang baru melalui produksi audiovisual digabung dengan perpustakaan yang melayani media cetak maka timbul pusat multimedia.


 






Gambar 2.2 PSB sebagai perpustakaan dan pelayanan audiovisual

          Timbulnya PSB dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan pembelajaran non tradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan.


 









Gambar 2.3 PSB sebagai perpustakaan, pelayanan audiovisual dan ruangan belajar non tradisional.

          Pengembangan sistem instruksional menurut peningkatan efektivitas kegiatan belajar mengajar dengan menekankan kepada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar dikelas dan pada PSB merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu dengan demikian fungsi PSB lebih luas lagi seperti gambar dibawah.


Isosceles Triangle: Pengembangan sistem instruksional
 









Gambar 2.3 PSB sebagai pengembangan sistem instruksional




          Pengembangan sistem instruksional adalah suatu proses yang sistematis dan terus menerus yang akan membantu pembelajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar. Disinilah letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem instruksional segala sumber dan bahan, segala macam peralatan audiovisual, segala jenis porsonel yang ada didalam PSB dimaksudkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam proses belajar mengajar.

C.  Tujuan Pusat Sumber Belajar
1.   Tujuan Umum
Pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non tradional) yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya.
2.  Tujuan Khusus
Secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
a.    Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional.
b.    Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional lainnya.
c.    Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional dan tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem instruksional
d.    Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem instruksional dan integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar.
e.    Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan
f.     Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien
g.    Menyediakan pelayanan produksi bahan pengajaran
h.    Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar
i.     Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber belajar
j.     Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan
k.    Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya
l.     Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektivitas berbagai cara pengajaran.

D.  Fungsi dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar
Pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut :
       1.   Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual didalam membuat rancangan (desain) dan Pemilihan Option (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar.
Hal ini meliputi :
a.    Perencaaan kurikulum
b.    Identifikasi pilihan program instruksional
c.    Seleksi peralatan dan bahan
d.    Perkiraan biaya
e.    Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar
f.     Perencanaan program
g.    Prosedur evaluasi
h.    Revisi program
      2.   Fungsi Informasi
Ada beberapa macam sumber informasi seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga dan sebagainya. Jika informasi yang diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka bahan informasi nya dapat disimpan dalam satu file. Jika lebih banyak, maka perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Jika lebih banyak lagi harus menggunakan komputer.
      3.   Fungsi Pelayanan Media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, meliputi :
a.    Sistem penggunaan media untuk kelompok besar,
b.    Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil,
c.    Fasilitas dan program belajar sendiri,
d.    Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran,
e.    Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian,
f.     Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralaltan.
      4.   Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial.
Hal ini meliputi :
a.    Penyiapan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan instruksional.
b.    Produksi transparansi untuk OHP
c.    Produksi fotografi (slide, filmstrip, foto dan lain-lain)
d.    Pelayanan reproduksi fotografi
e.    Pemrograman, pengeditan dan reproduksi rekaman pita suara
f.     Pemrograman, pemeliharaan dan pengembangan sistem televisi di kampus
      5.   Fungsi Administrasi
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai.
Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
a.    Supervisi personalia untuk media
b.    Pengembangan koleksi media untuk program pengajaran
c.    Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru
d.    Pengembangan sistem penyampaian
e.    Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pengajaran
f.     Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan dan fasilitas.

E.   Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar
Defenisi Tucker yang telah dipaparkan diatas mencerminkan fungsi dan isi dari PSB sendiri. PSB terdiri dari bagian pusat informasi, bagian sirkusi media cetak dan non cetak, bagian produksi dan latihan dan bagian pengembangan instruksional. Tiap bagian tersebut dirinci lagi seperti tercermin pada gambar 2.5.
Apabila pusat sumber belajar kita hubungkan dengan kawasan teknologi instruksional, maka tampak bahwa sebenarnya PSB itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya dengan kawasan tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien, pengelolaan, staf, politik, pasilitas, peralatan dan dana.


























Gambar 2.5 skema bagian PSB

Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan PSB tersebut. Bila PSB tersebut pada perguruan tinggi, klien utama adalah mahasiswa, asisten dan dosen. Pelayanan diutamakan kepada mereka sebaiknya-baiknya. Isi dan kegiatan PSB belajar adalah diutamakan untuk memenuhi kebutuhan klien. Bila suatu PSB belajar tidak dapat memenuhi kebutuhan dan tidak dapat melayanai klien, maka PSB tersebut berarti tidak operasional.
Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan pusat sumber belajar tersebut. Seorang kepada pusat sumber belajar bertanggung jawab terhadap seluruh bagian dan seksi yang terdapat didalam organisasi tersebut. Demikian juga sebaliknya, setiap karyawan harus bertanggung jawab kepada kepala bagian.
Staff (petugas) sangat berpengaruh langsung terhadap PSB. Betapapun modern mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola dengan baik maka oleh tenaga yang ahli dan trampil maka tidak mungkin PSB akan berfungsi dengan baik.
Politik secara sadar atau tidak ternyata juga berpengaruh. Karena salah satu fungsi PSB adalah menyediakan informasi maka dapat dilihat siapa yang memberikan dan memperoleh informasi tersebut.  PSB perguruan tinggi akan memiliki misi dan pesan yang berbeda dengan PSB lembaga keuangan.
Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang memadai dengan penataan ruang yang baik akan membuat klien menjadi betah dan mendukung keberhasilan PSB. Apalagi bila dibarengi dengan pelayanan yang baik.
Peralatan yang memadai berpengaruh langsung dalam efektifitas pelayanan. Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi yang sangat cepat seharusnya membuat pengelolaan PSB juga mengikuti perkembangan peralatan yang baru.
Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun pengadaan peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan dana operasional maka PSB menjadi tidak berdaya.




Gambar 2.6 Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi PSB















Pola organisasi pada umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Pola terpisah















Gambar 2.7 pola organisasi terpisah

Kelebihannya :
·         Tiap bagian berdiri sendiri sehingga bebas mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh peraturan dari bagian lainnya.
·         Melayani lebih leluasan dan lebih akrab karena klien yang datang khusus kebagian tersebut tidak sebanyak bila semua bagian berada pada satu tempat yang sama.
·         Ruangan dapat diatur sebaik mungkin sehingga lebih nyaman
·         Secara fisik maupun administratif bagian tersebut dapat ditempatkan mendekati klien yang paling membutuhkan.

Kekurangannya :
·         Memerlukan tambahan tenaga dan pengamanan yang cukup
·         Jumlah anggaran lebih banyak
·         Tumpang tindih dalam tugas
·         Biasanya selalu berebut dana karena semua bagian ingin bebas mengatur dirinya sendiri

b. Pola Terpusat
Kelebihannnya:
·         Secara fisik lokasi tidak terpisah. Seluruh bagian seksi, sekretariat, pimpinan, dan nara sumber berada dalam satu gedung
·         Memudahkan pengawasan prosedur kerja, penggunaan ruangan dan peralatann serta pengawasan penggunaan keuangan
·         Hanya memiliki satu top manager dengan demikian dapat dihindari hambatan birokratis antar bagian
·         Hubungan kerja makin erat dan saling mendukung
·         Penggunaan dana, sarana, peralatan dan pelaksanaan administrasi lebih efisien
Kekuranganya :
·         Memerlukan lokasi dan bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri.
·         Jumlah klien yang banyak membuat petugas sedikit lebih repot .



Gambar 2.8 Pola Organisasi Terpusat

c. Pola Hybrid
          Pola ini adalah kombinasi antara pola terpisah dan pola terpusat. Pola ini membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya. Staff pengajar dan mahasiswa dari fakultas dan jurusan tertentu memerlukan literatur, bahan, peralatan dan pelayanan khusus sesuai dengan kebutuhannya dan sering harus segea dilayani. Apa yang dibutuhkannya tidak sama dengan kebutuhan dari staff pengajar dan mahasiswa dari fakultas dari jurusan lain. Karena desakan inilah maka pola terpusat ditambah dengan satelit. Satelit ini merupakan pelayanan khusus untuk klien tertentu.
          Seluruh satelit harus menyerahkan seluruh informasi program, bahan belajar, peralatan, pelayanan dan latihan dari satelit masing-masing kepada PSB pusat.













Gambar 2.9 Pola Organisasi Hybrid






                                               BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pusat sumber belajar merupakan sistem mulai dari bentuk sederhana sampai ke yang rumit yang dirancang dan diatur secara khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan koleksi sumber belajar dalam berbagai bentuk.
          Pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non tradional) yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya.

B. Saran
          Untuk memenuhi kebutuhan masa depan akan peningkatan kualitas pendidikan maka pusat sumber belajar menjadi sesuatu yang penting untuk diberdayakan secara maksimal. Hendaknya PSB-PSB yang telah ada dipergunakan dengan sebaik-baiknya.










DAFTAR PUSTAKA

Darmono, 2007. Perpustakaan Sekolah. Gramedia : Jakarta
Gillespie, John T. 1983. Administering The School Library Media Center. A. Bowker Company : Newyork
Mudhoffir. 1992. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Pustaka karya : Bandung
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar Dan Alat Permainan. Grasindo : Jakarta







2 komentar: