B
|
uku Optimalisasi Media Pembelajaran yang ditulis oleh R.
Angkowo dan A. Kokasih membahas beberapa hal yang dibagi menjadi bagian –
bagian penting yang saling terkait satu
sama lain. Di awali dengan Pendahuluan, Pendidikan Budi Pekerti, Media
Pembelajaran, Media Gambar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar dan Kepribadian
Sebagai Hasil Belajar. Dalam bab-bab ini
dibagi menjadi sub bagian untuk memperjelas bab tersebut sehingga akan
diketahui informasi/pesan yang disampaikan pengarang pada buku ini.
Pendahuluan sebagai
pengantar buku Optimalisasi Media Pembelajaran ini.
Pendidikan Budi Pekerti : 1) Pengertian Pendidikan Budi Pekerti, 2) Tujuan
Pendidikan Budi Pekerti, 3) Ruang Lingkup Pendidikan Budi Pekerti.
Media Pembelajaran : 1) Pengertian Media, 2) Ciri-ciri Media Pembelajaran,
3) Jenis Media Pembelajaran, 4) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran, 5)
Kelebihan, Kelemahan dan Pemanfaatan Media Berteknologi Modern
Media Gambar : 1)
Pengertian Media Gambar, 2) Fungsi dan Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran,
3) Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran, 4) Kelebihan dan Kelemahan Media
Gambar
Motivasi Belajar : 1) Pengertian Motivasi, 2) Fungsi Motivasi dalam
Pembelajaran, 3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, 4) Motivasi
Model ARCS (ARCS Model) dan 5)
Motivasi dalam Proses Pembelajaran
Hasil Belajar : 1)
Pengertian Belajar, 2) Tujuan Belajar, 3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Siswa, 4) Bentuk dan Tipe Hasil Belajar.
Kepribadian Sebagai Hasil Belajar : 1) Pengertian Kepribadian, 2) Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kepribadian, 3) Aspek-aspek Kepribadian, 4) Gambaran Pribadi yang
Terintergrasi.
Awal isi buku
Optimalisasi Media Pembelajaran yang didahului oleh pendahuluan yang
menggambarkan masalah yang ada pada pendidikan Indonesia. Masalah yang ada
diungkapkan yang terkait dengan proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh
sekolah-sekolah di Indonesia yang bagian dari masalah pendidikan. Masalah yang
dikaji mengenai budi pekerti sebagai hasil belajar, media pembelajaran,
motivasi belajar dan hasil belajar yang tidak memuaskan rakyat Indonesia
mengenai pendidikan. Oleh karena itu penulis menyampaikan pesan kepada pembaca
untuk memahami masalah pendidikan terutama yang terkait dengan rancangan dan
pemanfaatan media pembelajaan sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.
Pada Media Pembelajaran
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membakitkan semangat, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dappat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada
diri siswa. Ciri-cirinya dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan
pada siswa, menciptakan komunikasi, sebagai alat bantu dan teknik yang erat
pertalian dengann metode mengajar.
Jenis-jenis Media Pembelajaran dapat dibedakan mejadi media grafis,
media tiga dimensi, media proyeksi dan lingkungan. Kriteria pemilihan
menyangkut tujuan, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersedian dan biaya.
Selanjutnya akan mengkaji mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada media
tersebut.
Selanjutnya pada Media
Gambar dirancang sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dan manfaat media gambar dalam
pembelajaran. Fungsi media gambar dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi
pembelajaran) yang lebih kongkrit pada siswa sehingga lebih mudah dipahami. Penggunaan
Media Gambar dalam Pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas, pasti dan
terperinci. Kelebihan Media Gambar sifatnya kongkrit, gambar dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu, media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan,
media gambar dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja untuk
tingkat usia serta murah harganya. Kelemahannya hanya menekankan persepsi indra
mata, gambar benda terlalu komplek kurang efektif dan ukuran terbatas. Dengan
demikian perlu diperhatikan beberapa hal dalam Media Gambar.
Dalam bab motivasi belajar
diungkapkan mengenai fungsi motivasi belajar untuk mendorong manusia untuk
berbuat sehingga motivasi sebagai pengerak atau motor yang melepaskan energi,
menentukan arah perbuatan dengan tujuan yang akan dicapai, menyeleksi
perbuatan. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yakni intelegensi,
kebutuhan belajar, minat dan sifat pribadi. Motivasi Model ARCS membahas
tentang attention, relevance, confidence,
satisfaction. Motivasi dalam Proses Pembelajaran memberikan fungsi motivasi
dalam proses pembelajaran yaitu a) mendorong manusia untuk berbuat atau
melakukan sesuatu, menentukan arah perbuatan, memiliki strategi untuk mencapai
sukses, membuat siswa berani berpartisipasi, membangkitkan hasrat ingin tahu
pada siswa dan menyempurnakan perhatian siswa.
Hasil Belajar dikaji
melalui tujuan belajar. Belajar yang efektif dilakukan dalam suasana
menyenangkan (fun and enjoy). Faktor
yang mempengaruhi hasi belajar siswa antara lain a) faktor bakat belajar, b)
waktu yang tersedia untuk belajar, c) faktor kemampuan individu, d) faktor
kualitas pengajaran dan e) faktor lingkungan. Bentuk dan tipe belajar yang
dapat diklasifikasikan sudut pandang yakni : memandang belajar sebagai proses,
belajar sebagai hasil dan fungsi. Dalam hal hasil belajar dikemukakan pendapat
oleh Howard Kingley, Gagne dan Bloom. Dalam hal ini banyak dikaji mengenai
hasil belajar oleh Gagne yang menyangkut : informasi verbal, ketrampilan
intelektual, strategi kognitif, sikap dan ketrampilan motorik.
Kepribadian sebagai
hasil belajar sebagai bab terakhir di buku ini. Kepribadian akan tampak dalam
interaksi dengan lingkungan antara lain a) keajegan tindakan dalam mematuhi
suatu aturan etika prilaku, keteguhan dalam memegang pendirian atau
pendapat, konsistensi tindakan dalam
menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda, 2) cepat atau lambatnya
reaksi terhadap rangsangan yang datang dari lingkungan, 3) tanggapannya
terhadap objek, 4) stabilitas emosional, 5) tanggung jawab, 6) sosialibilitas.
Bab ini juga mengkaji faktor yang mempengaruhi kepribadian yang dibawa dari
lahir serta faktor pengalaman. Selanjutnya aspek kepribadian dapat dibagi
menjadi 4 yaitu vitalitas, temperamen,
watak dan kecerdasan. Klages membagi dalam
aspek materi kepribadian, struktur kepribadian dan kualitas kepribadian.
Pada pembahasan terakhir dari bab ini yaitu mengenai gambaran kepribadian yang
terintergrasi. Gambaran yang terintegrasi memiliki ciri-ciri : a) memiliki
kadar konflik diri yang rendah, b) memiliki kemampuan dalam menata batin sampai
mencapai tahapan kebebasan batin, c) semakin cinta personal atau kedekatan
hidup dengan Tuhan, d) tidak mudah bingung tentang nama yang benar atau salah,
e) memiliki kemampuan melihat hidup secara jernih.
Esensi pembelajaran
mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, perhatian utama guru,
dosen adalah bagaimana perkembangan kompetensi siswa atau mahasiswa meliputi
aspek pengusaan konsep, ketrampilan, penerapan, dinamika sikap motivasi
belajar. Media belajar menciptakan
suasana gembira, keasyikan belajar, merangsang ketrampilan berfikir, imaginasi,
mengasah rasa ingin tahu, suka kinerja ilmiah dan pada gilirannya tumbuh
motivasi belajar tiada habis, jiwa mandiri dan integritas pribadi siswa, budi
pekerti (Montessori).
Optimalisasi Media
Pembelajaran akan mendorong guru, dosen pada praktik gaya baru dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), agar RPP tidak berhenti pada bentuk
arsip administrasi sekolah, namun sampai pada bagaimana merancang secara cerdas
dan jeli, mencari, menemukan, menghadirkan, menyeleksi, memilih, menentukan dan
memikirkan cara dan langkah efektif suatu
rangkaian media belajar. Optimalisasi Media Pembelajaran adalah suatu
elemen utama belajar siswa aktif. Optimalisasi Media Pembelajaran semoga
menjadi suatu langkah strategis meningkatkan standar pendidikan nasional,
khususnya standar proses, sarana dan prasarana.
Mengoptimalkan Media
akan menjadikan peningkatan hasil pembelajaran yang dilakukan. Faktor
mempengaruhi hasil belajar dirancang sehingga akan menjadi media yang optimal
dengan berbagai model, prosedur dan alat yang adadi buku ini. Oleh karena itu,
buku layak untuk dibaca sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan media atau
pemanfaatan/ pengelolaan dalam pembelajaran yang ada. Media dapat digunakan di
dalam pendidikan formal, informal atau non formal, di indor atau out dor.
Pemaparan buku
Optimalisasi Media Pembelajaran ini tidak memaparkan secara jelas hubungan
antara bab satu dengan yang lainnya seperti terpisah. Dengan demikian buku ini
penulis diajak untuk menghubungkan sendiri antar bab untuk mencari
keterkaiatannya. Di awal pembahas mengkaji tentang budi pekerti, proses dan
hasil belajar, walau tampak hubungannya tetapi tidak ada garis khusu atau
kesimpulan yang sesuai. Kelebihan buku ini mengungkapkan ahli pembelajaran yang
terkenal seperti Gagne, Bloom, Skinner
dan sebagainya. Kekurangnya pemaparan yang tanpa analisis dari penulis, tidak
ada contoh praktis dalam pembelajaran, judul dan isi pembahasan tidak
diungkapkan, apalagi sebagai penutup tidak ada gambarkan oleh penulis sehingga
tidak terhubungkan bab ini dengan laiinya seperti antar bab atau judul buku.
Walau layak dibaca hanya pada sebagai sumber informasi tentang media pembelajaran.
Desain isi buku yang tidak menarik peminat pembaca untuk menjadikan referensi.
Semoga buku ini dapat
dibaca dan direkomendasikan direvisi dalam rangka perbaikan kekurangan yang
ada.
Biodata
Penulis
R.
Angkowo yang dilahirkan tanggal 28 Juni
1959 di Magelang. Beliau menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Widya Bakhti
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pada tahun 2002 menyelesaikan Magister
Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Artha Budi Iswara Surabaya.
Selanjutnya dalam penulisan buku ini bekerjasama dengan
A.
Kokasih yang dilahirkan tanggal 14
Desember 1964 di Boyolali. Menyelesaikan Diploma III di STKIP, Widya Yuwana
Madiun dan tahun 1993 menyelesaikan S1 di STFK Pradnyawidya Yogyakarta dan
tahun 2003 menyelesaikan Pascasarjana
Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar