Kamis, 24 Mei 2012

OPTIMALISASI MEDIA PEMBELAJARAN


B
uku Optimalisasi Media Pembelajaran yang ditulis oleh R. Angkowo dan A. Kokasih membahas beberapa hal yang dibagi menjadi bagian – bagian penting yang  saling terkait satu sama lain. Di awali dengan Pendahuluan, Pendidikan Budi Pekerti, Media Pembelajaran, Media Gambar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar dan Kepribadian Sebagai Hasil Belajar.  Dalam bab-bab ini dibagi menjadi sub bagian untuk memperjelas bab tersebut sehingga akan diketahui informasi/pesan yang disampaikan pengarang pada buku ini.
*      Pendahuluan sebagai pengantar buku Optimalisasi Media Pembelajaran ini.
*      Pendidikan Budi Pekerti : 1) Pengertian Pendidikan Budi Pekerti, 2) Tujuan Pendidikan Budi Pekerti, 3) Ruang Lingkup Pendidikan Budi Pekerti.
*      Media Pembelajaran : 1) Pengertian Media, 2) Ciri-ciri Media Pembelajaran, 3) Jenis Media Pembelajaran, 4) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran, 5) Kelebihan, Kelemahan dan Pemanfaatan Media Berteknologi Modern
*      Media Gambar : 1) Pengertian Media Gambar, 2) Fungsi dan Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran, 3) Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran, 4) Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
*      Motivasi Belajar : 1) Pengertian Motivasi, 2) Fungsi Motivasi dalam Pembelajaran, 3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, 4) Motivasi Model ARCS (ARCS Model) dan 5) Motivasi dalam Proses Pembelajaran
*      Hasil Belajar : 1) Pengertian Belajar, 2) Tujuan Belajar, 3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa, 4) Bentuk dan Tipe Hasil Belajar.
*      Kepribadian Sebagai Hasil Belajar : 1) Pengertian Kepribadian, 2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian, 3) Aspek-aspek Kepribadian, 4) Gambaran Pribadi yang Terintergrasi.
Awal isi buku Optimalisasi Media Pembelajaran yang didahului oleh pendahuluan yang menggambarkan masalah yang ada pada pendidikan Indonesia. Masalah yang ada diungkapkan yang terkait dengan proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia yang bagian dari masalah pendidikan. Masalah yang dikaji mengenai budi pekerti sebagai hasil belajar, media pembelajaran, motivasi belajar dan hasil belajar yang tidak memuaskan rakyat Indonesia mengenai pendidikan. Oleh karena itu penulis menyampaikan pesan kepada pembaca untuk memahami masalah pendidikan terutama yang terkait dengan rancangan dan pemanfaatan media pembelajaan sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.
Pada Media Pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membakitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dappat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Ciri-cirinya dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan pada siswa, menciptakan komunikasi, sebagai alat bantu dan teknik yang erat pertalian dengann metode mengajar.  Jenis-jenis Media Pembelajaran dapat dibedakan mejadi media grafis, media tiga dimensi, media proyeksi dan lingkungan. Kriteria pemilihan menyangkut tujuan, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersedian dan biaya. Selanjutnya akan mengkaji mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada media tersebut.
Selanjutnya pada Media Gambar dirancang sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dan manfaat media gambar dalam pembelajaran. Fungsi media gambar dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi pembelajaran) yang lebih kongkrit pada siswa sehingga lebih mudah dipahami. Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas, pasti dan terperinci. Kelebihan Media Gambar sifatnya kongkrit, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, media gambar dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja untuk tingkat usia serta murah harganya. Kelemahannya hanya menekankan persepsi indra mata, gambar benda terlalu komplek kurang efektif dan ukuran terbatas. Dengan demikian perlu diperhatikan beberapa hal dalam Media Gambar.
Dalam bab motivasi belajar diungkapkan mengenai fungsi motivasi belajar untuk mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi sebagai pengerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan dengan tujuan yang akan dicapai, menyeleksi perbuatan. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yakni intelegensi, kebutuhan belajar, minat dan sifat pribadi. Motivasi Model ARCS membahas tentang attention, relevance, confidence, satisfaction. Motivasi dalam Proses Pembelajaran memberikan fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu a) mendorong manusia untuk berbuat atau melakukan sesuatu, menentukan arah perbuatan, memiliki strategi untuk mencapai sukses, membuat siswa berani berpartisipasi, membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa dan menyempurnakan perhatian siswa.
Hasil Belajar dikaji melalui tujuan belajar. Belajar yang efektif dilakukan dalam suasana menyenangkan (fun and enjoy). Faktor yang mempengaruhi hasi belajar siswa antara lain a) faktor bakat belajar, b) waktu yang tersedia untuk belajar, c) faktor kemampuan individu, d) faktor kualitas pengajaran dan e) faktor lingkungan. Bentuk dan tipe belajar yang dapat diklasifikasikan sudut pandang yakni : memandang belajar sebagai proses, belajar sebagai hasil dan fungsi. Dalam hal hasil belajar dikemukakan pendapat oleh Howard Kingley, Gagne dan Bloom. Dalam hal ini banyak dikaji mengenai hasil belajar oleh Gagne yang menyangkut : informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan ketrampilan motorik.
Kepribadian sebagai hasil belajar sebagai bab terakhir di buku ini. Kepribadian akan tampak dalam interaksi dengan lingkungan antara lain a) keajegan tindakan dalam mematuhi suatu aturan etika prilaku, keteguhan dalam memegang pendirian atau pendapat,  konsistensi tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda, 2) cepat atau lambatnya reaksi terhadap rangsangan yang datang dari lingkungan, 3) tanggapannya terhadap objek, 4) stabilitas emosional, 5) tanggung jawab, 6) sosialibilitas. Bab ini juga mengkaji faktor yang mempengaruhi kepribadian yang dibawa dari lahir serta faktor pengalaman. Selanjutnya aspek kepribadian dapat dibagi menjadi 4  yaitu vitalitas, temperamen, watak dan kecerdasan. Klages membagi dalam  aspek materi kepribadian, struktur kepribadian dan kualitas kepribadian. Pada pembahasan terakhir dari bab ini yaitu mengenai gambaran kepribadian yang terintergrasi. Gambaran yang terintegrasi memiliki ciri-ciri : a) memiliki kadar konflik diri yang rendah, b) memiliki kemampuan dalam menata batin sampai mencapai tahapan kebebasan batin, c) semakin cinta personal atau kedekatan hidup dengan Tuhan, d) tidak mudah bingung tentang nama yang benar atau salah, e) memiliki kemampuan melihat hidup secara jernih.
Esensi pembelajaran mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, perhatian utama guru, dosen adalah bagaimana perkembangan kompetensi siswa atau mahasiswa meliputi aspek pengusaan konsep, ketrampilan, penerapan, dinamika sikap motivasi belajar. Media  belajar menciptakan suasana gembira, keasyikan belajar, merangsang ketrampilan berfikir, imaginasi, mengasah rasa ingin tahu, suka kinerja ilmiah dan pada gilirannya tumbuh motivasi belajar tiada habis, jiwa mandiri dan integritas pribadi siswa, budi pekerti (Montessori).
Optimalisasi Media Pembelajaran akan mendorong guru, dosen pada praktik gaya baru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), agar RPP tidak berhenti pada bentuk arsip administrasi sekolah, namun sampai pada bagaimana merancang secara cerdas dan jeli, mencari, menemukan, menghadirkan, menyeleksi, memilih, menentukan dan memikirkan cara dan langkah efektif suatu  rangkaian media belajar. Optimalisasi Media Pembelajaran adalah suatu elemen utama belajar siswa aktif. Optimalisasi Media Pembelajaran semoga menjadi suatu langkah strategis meningkatkan standar pendidikan nasional, khususnya standar proses, sarana dan prasarana.
Mengoptimalkan Media akan menjadikan peningkatan hasil pembelajaran yang dilakukan. Faktor mempengaruhi hasil belajar dirancang sehingga akan menjadi media yang optimal dengan berbagai model, prosedur dan alat yang adadi buku ini. Oleh karena itu, buku layak untuk dibaca sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan media atau pemanfaatan/ pengelolaan dalam pembelajaran yang ada. Media dapat digunakan di dalam pendidikan formal, informal atau non formal, di indor atau out dor.
Pemaparan buku Optimalisasi Media Pembelajaran ini tidak memaparkan secara jelas hubungan antara bab satu dengan yang lainnya seperti terpisah. Dengan demikian buku ini penulis diajak untuk menghubungkan sendiri antar bab untuk mencari keterkaiatannya. Di awal pembahas mengkaji tentang budi pekerti, proses dan hasil belajar, walau tampak hubungannya tetapi tidak ada garis khusu atau kesimpulan yang sesuai. Kelebihan buku ini mengungkapkan ahli pembelajaran yang terkenal seperti Gagne, Bloom,  Skinner dan sebagainya. Kekurangnya pemaparan yang tanpa analisis dari penulis, tidak ada contoh praktis dalam pembelajaran, judul dan isi pembahasan tidak diungkapkan, apalagi sebagai penutup tidak ada gambarkan oleh penulis sehingga tidak terhubungkan bab ini dengan laiinya seperti antar bab atau judul buku. Walau layak dibaca hanya pada sebagai sumber informasi tentang media pembelajaran. Desain isi buku yang tidak menarik peminat pembaca untuk menjadikan referensi.
Semoga buku ini dapat dibaca dan direkomendasikan direvisi dalam rangka perbaikan kekurangan yang ada.

Biodata Penulis
R. Angkowo yang dilahirkan tanggal 28 Juni 1959 di Magelang. Beliau menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Widya Bakhti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pada tahun 2002 menyelesaikan Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Artha Budi Iswara Surabaya. Selanjutnya dalam penulisan buku ini bekerjasama dengan 
A. Kokasih yang dilahirkan tanggal 14 Desember 1964 di Boyolali. Menyelesaikan Diploma III di STKIP, Widya Yuwana Madiun dan tahun 1993 menyelesaikan S1 di STFK Pradnyawidya Yogyakarta dan tahun 2003 menyelesaikan  Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar