Bab I: Deskripsi Isi Buku
BAB III. PENGEMBANGAN TIK DI TINGKAT SEKOLAH
Pendekatan
Pengembangan TIK
Karakteristik
Sekolah Berhubungan Dengan Pembangunan TIK
Matrix
TIK Dalam Pengembangan TIK disekolah
Development in Schools (Menerapkan
Pendekatan)
Emerging
approach (Menanamkan Pendekatan)
Applying
approach (Pengaplikasian Pendekatan)
Infusing
approach (Penyaluran Pendekatan)
Transforming
approach ( Transformasi Pendekatan)
Bab II: Telaah Isi Buku
PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN TIK DI TINGKAT SEKOLAH
B
|
ab sebelumnya mengidentifikasi berbagai pendekatan untuk pengembangan ICT dalam pendidikan menengah. Bab ini akan menggambarkan pendekatan ini dan secara rinci akan mengembangkannya secara
kontinue. Selanjutnya, diuraikan
berbagai karakteristik yang terkait
dengan sekolah dan kepemimpinan sekolah
seperti visi, fasilitas
dan sumber daya, keterlibatan masyarakat, dan
sebagainya, yang berhubungan
dengan pengembangan ICT di
sekolah. Selanjutnya, matriks
dua dimensi dikembangkan dengan pendekatan untuk pembangunan ICT dalam satu dimensi, dan
karakteristik sekolah terkait
dengan pengembangan TIK bersama dimensi yang lain. Matriks ini membuktikan dan memberikan
bantuan untuk sekolah dalam tahap perkembangan yang berkaitan dengan pengembangan ICT.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN TIK
Kemajuan teknologi membawa perubahan dalam sistem pengembangan Tik yaitu
proses yang dinamis. Setiap sekolah harus bekerja dalam konteks sistem sendiri
agar sesuai dengan apa pilihan yang paling sesuai dengan situasi yang unik dan budaya. Bahkan dalam sekolah, berbagai unit atau kursus dapat menggunakan pendekatan yang berbeda. Pendekatan adalah hirarki dengan pendekatan yang muncul sebagai titik awal, dan mengubah pendekatan sebagai tujuan untuk masa depan pendidikan.
proses yang dinamis. Setiap sekolah harus bekerja dalam konteks sistem sendiri
agar sesuai dengan apa pilihan yang paling sesuai dengan situasi yang unik dan budaya. Bahkan dalam sekolah, berbagai unit atau kursus dapat menggunakan pendekatan yang berbeda. Pendekatan adalah hirarki dengan pendekatan yang muncul sebagai titik awal, dan mengubah pendekatan sebagai tujuan untuk masa depan pendidikan.
Perkembangan
Pendekatan yang muncul terkait
dengan sekolah pada tahap awal adalah pengembangan TIK. Sekolah tersebut mulai
membeli peralatan komputer dan perangkat lunak
atau mungkin diperoleh dari sumbangan. Pada fase awal, administrator
dan guru baru mulai mengeksplorasi kemungkinan dan konsekuensi dari penambahkan ICT untuk manajemen sekolah dan kurikulum. Pada umumnya sekolah masih
meng paradigma lama yaitu didasarkan pada praktek tradisional, berpusat pada guru. Misalnya, guru cenderung untuk menyampaikan informasi dengan hanya menyediakan bahan apa adanya sementara siswa mendengarkan, mencatat, dan dinilai pada konten yang ditentukan. Sekolah menyediakan batas periode waktu untuk setiap mata pelajaran. Informasi peserta didik terhadap teknologi adalah melalui guru mata pelajaran. Sebuah kurikulum yang baik berfokus pada keterampilan dasar dan kesadaran menggunakan perkembangan ICT untuk pendekatan nya.
atau mungkin diperoleh dari sumbangan. Pada fase awal, administrator
dan guru baru mulai mengeksplorasi kemungkinan dan konsekuensi dari penambahkan ICT untuk manajemen sekolah dan kurikulum. Pada umumnya sekolah masih
meng paradigma lama yaitu didasarkan pada praktek tradisional, berpusat pada guru. Misalnya, guru cenderung untuk menyampaikan informasi dengan hanya menyediakan bahan apa adanya sementara siswa mendengarkan, mencatat, dan dinilai pada konten yang ditentukan. Sekolah menyediakan batas periode waktu untuk setiap mata pelajaran. Informasi peserta didik terhadap teknologi adalah melalui guru mata pelajaran. Sebuah kurikulum yang baik berfokus pada keterampilan dasar dan kesadaran menggunakan perkembangan ICT untuk pendekatan nya.
Menerapkan
Pendekatan menerapkan terkait dengan sekolah di mana pemahaman baru
dari kontribusi TIK dalam pembelajaran telah dikembangkan. Pada fase ini, administrator dan guru menggunakan ICT untuk tugas-tugas yang sudah dilakukan pada manajemen sekolah dan dalam kurikulum. Guru sebagian besar masih mendominasi lingkungan belajar. Sebagai contoh, instruksi dapat dilengkapi dengan ICT seperti
slide presentasi dan pembuatan handout. Siswa menerima instruksi dan memberikan catatan dalam handout yang diberikan. Mereka menggunakan perangkat TIK untuk menyelesaikan pelajaran dan dinilai pada konten yang ditentukan. Sekolah menyediakan periode waktu untuk setiap mata pelajaran dengan fleksibilitas dengan menggabungkan mata pelajaran dan periode waktu. Belajar dilakukan dengan akses ke teknologi melalui satu atau dua kelas komputer dan laboratorium komputer. Sampai saat ini, TIK telah diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah. Untuk pindah ke fase berikutnya, sekolah memilih untuk menerapkan kurikulum berbasis ICT yang meningkatkan TIK di berbagai bidang studi dengan menggunakan alat khusus dan perangkat lunak.
Pendekatan menerapkan terkait dengan sekolah di mana pemahaman baru
dari kontribusi TIK dalam pembelajaran telah dikembangkan. Pada fase ini, administrator dan guru menggunakan ICT untuk tugas-tugas yang sudah dilakukan pada manajemen sekolah dan dalam kurikulum. Guru sebagian besar masih mendominasi lingkungan belajar. Sebagai contoh, instruksi dapat dilengkapi dengan ICT seperti
slide presentasi dan pembuatan handout. Siswa menerima instruksi dan memberikan catatan dalam handout yang diberikan. Mereka menggunakan perangkat TIK untuk menyelesaikan pelajaran dan dinilai pada konten yang ditentukan. Sekolah menyediakan periode waktu untuk setiap mata pelajaran dengan fleksibilitas dengan menggabungkan mata pelajaran dan periode waktu. Belajar dilakukan dengan akses ke teknologi melalui satu atau dua kelas komputer dan laboratorium komputer. Sampai saat ini, TIK telah diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah. Untuk pindah ke fase berikutnya, sekolah memilih untuk menerapkan kurikulum berbasis ICT yang meningkatkan TIK di berbagai bidang studi dengan menggunakan alat khusus dan perangkat lunak.
Menanamkan
Pendekatan menanamkan terkait dengan sekolah yang sekarang memiliki berbagai komputer berbasis teknologi di laboratorium, ruang kelas, dan administratif.
Guru mengeksplorasi cara baru di mana TIK melakukan perubahan secara pribadi dengan praktek dengan kemampuan yang profesional. Kurikulum menggabungkan bidang studi dengan mencerminkan aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, konten disediakan dari beberapa sumber, termasuk masyarakat dan sumber daya global melalui World Wide Web. Akses siswa untuk teknologi memungkinkan mereka untuk memilih proyek dan ICT alat yang merangsang belajar dan mengembangkan pengetahuan mereka di lingkungan tempat tinggalnya. Sekolah memberikan fleksibilitas untuk menggabungkan mata pelajaran dan waktu periode. Peserta didik memiliki lebih banyak pilihan dalam hal gaya belajar. Mereka mengambil tanggung jawab lebih untuk pembelajaran mereka sendiri dan penilaian. TIK yang diajarkan kepada siswa dipilih sebagai suatu subyek di tingkat profesional. Untuk maju ke tahap berikutnya, sekolah memilih kurikulum TIK yang memungkinkan berbasis proyek, ICT yang disempurnakan pendekatan. Sekolah-sekolah mulai melibatkan lebih di lingkungan belajar dan sebagai penyedia sumber daya masyarakat.
Pendekatan menanamkan terkait dengan sekolah yang sekarang memiliki berbagai komputer berbasis teknologi di laboratorium, ruang kelas, dan administratif.
Guru mengeksplorasi cara baru di mana TIK melakukan perubahan secara pribadi dengan praktek dengan kemampuan yang profesional. Kurikulum menggabungkan bidang studi dengan mencerminkan aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, konten disediakan dari beberapa sumber, termasuk masyarakat dan sumber daya global melalui World Wide Web. Akses siswa untuk teknologi memungkinkan mereka untuk memilih proyek dan ICT alat yang merangsang belajar dan mengembangkan pengetahuan mereka di lingkungan tempat tinggalnya. Sekolah memberikan fleksibilitas untuk menggabungkan mata pelajaran dan waktu periode. Peserta didik memiliki lebih banyak pilihan dalam hal gaya belajar. Mereka mengambil tanggung jawab lebih untuk pembelajaran mereka sendiri dan penilaian. TIK yang diajarkan kepada siswa dipilih sebagai suatu subyek di tingkat profesional. Untuk maju ke tahap berikutnya, sekolah memilih kurikulum TIK yang memungkinkan berbasis proyek, ICT yang disempurnakan pendekatan. Sekolah-sekolah mulai melibatkan lebih di lingkungan belajar dan sebagai penyedia sumber daya masyarakat.
Transformasi
Pendekatan transformasi ini terkait dengan sekolah yang telah menggunakan ICT secara kreatif untuk memikirkan kembali
dan memperbarui organisasi sekolah.
TIK menjadi bagian terpisahkan meskipun tak
terlihat bagian dari produktivitas
dalam rutinitas sehari-hari dan profesional praktek. Fokus dari
kurikulum sekarang adlah berpusat pada pelajar dan
mengintegrasikan bidang studi dalam
aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh,
siswa dapat bekerja dengan para
pemimpin masyarakat untuk memecahkan masalah lokal dengan mengakses, menganalisis, pelaporan, dan penyajian informasi dengan perangkat TIK. Akses peserta
didik dengan teknologi sangat
luas dan tidak dibatasi. Mereka
mengambil bahkan lebih bertanggung jawab atas pembelajaran mereka
sendiri dan penilaian. TIK
diajarkan sebagai suatu subyek pada tingkat terapan dan dimasukkan ke dalam semua kejuruan daerah. Sekolah
telah menjadi pusat pembelajaran
bagi masyarakat.
KARAKTERISTIK SEKOLAH BERHUBUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN TIK
S
|
eiring dengan pendekatan untuk pembangunan ICT disebutkan di atas, ada berbagai karakteristik sekolah,
atau aspek kepemimpinan sekolah, yang berhubungan dengan kemajuan sekolah dalam pengembangan TIK. Di bawah ini adalah deskripsi umum yang
lebih penting dari karakteristik
sekolah yang memiliki efek pada
Pembangunan ICT di sekolah.
Pembangunan ICT di sekolah.
Penglihatan
Visi berpusat pada aspirasi dan tujuan baik individu dalam sekolah
dan sistem sekolah secara keseluruhan. Sebagai kemajuan sekolah, laporan misi
harus menjadi lebih jelas dan memberikan dasar untuk pengambilan keputusan.
Pernyataan misi harus membantu anggota individual dari komunitas belajar
memvisualisasikan aspirasi sebuah sekolah untuk masa depan dan bertindak selaras.
Visi berpusat pada aspirasi dan tujuan baik individu dalam sekolah
dan sistem sekolah secara keseluruhan. Sebagai kemajuan sekolah, laporan misi
harus menjadi lebih jelas dan memberikan dasar untuk pengambilan keputusan.
Pernyataan misi harus membantu anggota individual dari komunitas belajar
memvisualisasikan aspirasi sebuah sekolah untuk masa depan dan bertindak selaras.
§
Filsafat belajar dan pedagogi
Cara di mana guru dan siswa berinteraksi dan bagaimana sekolah dikelola
untuk belajar adalah bagian dari apa yang dimaksud dengan filosofi sekolah belajar dan pedagogi. Filsafat-filsafat tentu akan mencirikan cara di mana
ICT dimasukkan ke sekolah. Pengaturan yang didominasi oleh guru
sebagai penyedia utama konten subjek yang mengadopsi filosofi berpusat pada guru. Guru mengontrol penggunaan ICT sedemikian pengaturannya juga. Sebuah pernyataan filsafat, menggambarkan pengaturan dimana isinya berasal dari berbagai sumber daya, dan di mana proyek-proyek dipilih dan dirancang oleh para siswa. Alat ICT dan sumber daya yang dipilih oleh mahasiswa dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan proyek. Pendekatan-pendekatan yang kontras untuk pedagogi kadang-kadang disebut sebagai instructivist dan konstruktivis masing-masing.
untuk belajar adalah bagian dari apa yang dimaksud dengan filosofi sekolah belajar dan pedagogi. Filsafat-filsafat tentu akan mencirikan cara di mana
ICT dimasukkan ke sekolah. Pengaturan yang didominasi oleh guru
sebagai penyedia utama konten subjek yang mengadopsi filosofi berpusat pada guru. Guru mengontrol penggunaan ICT sedemikian pengaturannya juga. Sebuah pernyataan filsafat, menggambarkan pengaturan dimana isinya berasal dari berbagai sumber daya, dan di mana proyek-proyek dipilih dan dirancang oleh para siswa. Alat ICT dan sumber daya yang dipilih oleh mahasiswa dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan proyek. Pendekatan-pendekatan yang kontras untuk pedagogi kadang-kadang disebut sebagai instructivist dan konstruktivis masing-masing.
§
Pengembangan
rencana dan kebijakan
Bagaimana visi
sekolah dan pengajaran filsafat dilakukan diterjemahkan
ke dalam rencana pembangunan dan kebijakan. Dalam langkah-langkah rinci rencana tersebut dan kebijakan, tujuan dan sasaran ditetapkan lebih lanjut memberikan target jangka panjang. Kebijakan ditetapkan, anggaran dialokasikan, fasilitas ditentukan, peran didefinisikan, tugas didelegasikan, dan rencana evaluasi dibuat untuk menentukan arah pembangunan ICT akan mengambil.
ke dalam rencana pembangunan dan kebijakan. Dalam langkah-langkah rinci rencana tersebut dan kebijakan, tujuan dan sasaran ditetapkan lebih lanjut memberikan target jangka panjang. Kebijakan ditetapkan, anggaran dialokasikan, fasilitas ditentukan, peran didefinisikan, tugas didelegasikan, dan rencana evaluasi dibuat untuk menentukan arah pembangunan ICT akan mengambil.
§
Fasilitas dan sumber daya
Lingkungan belajar di mana ICT digunakan membutuhkan fasilitas tertentu dan sumber daya. Fasilitas termasuk infrastruktur dasar seperti
kabel listrik, Internet
akses, pencahayaan, AC, dan ruang. Keputusan
mengenai inklusi atau kurangnya
desain ergonomis dan pilihan
furnitur dampak tidak
hanya pada penggunaan TIK,
tetapi juga pada kesehatan dan kesejahteraan pengguna. Sumberdaya termasuk berbagai jenis perangkat teknologi dari komputer dengan periferal, peralatan video, dan khusus alat seperti mikroskop
digital. Sumber lebih
lanjut termasuk berbagai jenis
perangkat lunak, serta alat-alat tradisional
seperti buku, video, dan kaset
audio.
§
Memahami
kurikulum
Pemahaman
tentang kurikulum mempengaruhi perkembangan TIK di
kurikulum dalam mengikuti berbagai tahap pembangunan. Pertama, adalah kesadaran, tahap di mana siswa menjadi memiliki wawasan ICT berkenaan dengan apa teknologi tersedia dan bagaimana mungkin akan digunakan. Kedua, sebagai siswa belajar keterampilan dasar, mereka mulai menerapkan berbagai alat ICT untuk pembelajaran reguler, tugas dan proyek mereka. Ketiga, sebagai siswa menjadi lebih mampu dan yakin dengan ICT, mereka mulai mengintegrasikan dan tumpang tindih kedua bidang studi dan alat. Terakhir, adalah penggunaan ICT diterapkan di mana siswa sekarang diaktifkan untuk mengatasi lebih besar, lebih kompleks, dunia nyata masalah profesional.
kurikulum dalam mengikuti berbagai tahap pembangunan. Pertama, adalah kesadaran, tahap di mana siswa menjadi memiliki wawasan ICT berkenaan dengan apa teknologi tersedia dan bagaimana mungkin akan digunakan. Kedua, sebagai siswa belajar keterampilan dasar, mereka mulai menerapkan berbagai alat ICT untuk pembelajaran reguler, tugas dan proyek mereka. Ketiga, sebagai siswa menjadi lebih mampu dan yakin dengan ICT, mereka mulai mengintegrasikan dan tumpang tindih kedua bidang studi dan alat. Terakhir, adalah penggunaan ICT diterapkan di mana siswa sekarang diaktifkan untuk mengatasi lebih besar, lebih kompleks, dunia nyata masalah profesional.
§
Profesional
pengembangan staf sekolah
Sejalan dengan kurikulum bagi siswa, harus ada pengembangan profesional
dari staf dalam sekolah. Produktivitas pribadi dan profesional
praktek guru yang ditingkatkan dengan penggunaan TIK. Pertama, adalah kesadaran tahap di mana guru dan staf menjadi melek ICT dengan memperhatikan apa teknologi tersedia dan bagaimana mungkin akan digunakan. Kedua, sebagai guru dan staf mempelajari keterampilan dasar, mereka mulai menerapkan berbagai alat ICT untuk tugas-tugas rutin mereka dan proyek. Ketiga, sebagai guru dan staf menjadi lebih mampu dan percaya diri dengan ICT, mereka mulai mengintegrasikan dan tumpang tindih baik bidang studi dan alat. Terakhir, adalah perubahan dalam praktek profesional di mana guru sekarang diaktifkan untuk pelajaran desain untuk menggabungkan lebih besar, lebih kompleks, dunia nyata menggunakan TIK alat dan sumber daya. Sebagai TIK diperkenalkan ke dalam sistem sekolah, ada kecenderungan untuk berpindah dari pelatihan keterampilan diskrit untuk praktek reflektif dan integratif
profesional pembangunan. Anggaran alokasi dan penyisihan
waktu rilis untuk pengembangan guru profesional serius berdampak pada
kemampuan suatu sistem sekolah untuk memasukkan ICT dalam cara yang berarti.
dari staf dalam sekolah. Produktivitas pribadi dan profesional
praktek guru yang ditingkatkan dengan penggunaan TIK. Pertama, adalah kesadaran tahap di mana guru dan staf menjadi melek ICT dengan memperhatikan apa teknologi tersedia dan bagaimana mungkin akan digunakan. Kedua, sebagai guru dan staf mempelajari keterampilan dasar, mereka mulai menerapkan berbagai alat ICT untuk tugas-tugas rutin mereka dan proyek. Ketiga, sebagai guru dan staf menjadi lebih mampu dan percaya diri dengan ICT, mereka mulai mengintegrasikan dan tumpang tindih baik bidang studi dan alat. Terakhir, adalah perubahan dalam praktek profesional di mana guru sekarang diaktifkan untuk pelajaran desain untuk menggabungkan lebih besar, lebih kompleks, dunia nyata menggunakan TIK alat dan sumber daya. Sebagai TIK diperkenalkan ke dalam sistem sekolah, ada kecenderungan untuk berpindah dari pelatihan keterampilan diskrit untuk praktek reflektif dan integratif
profesional pembangunan. Anggaran alokasi dan penyisihan
waktu rilis untuk pengembangan guru profesional serius berdampak pada
kemampuan suatu sistem sekolah untuk memasukkan ICT dalam cara yang berarti.
§
Keterlibatan masyarakat
Keterlibatan masyarakat dapat mencakup orang tua, keluarga, bisnis, industri,
instansi pemerintah, yayasan swasta, sosial, agama dan profesional
organisasi, serta lembaga pendidikan lainnya seperti kejuruan
sekolah dan universitas. Keterlibatan masyarakat bisa datang dalam bentuk
sumbangan peralatan dan sumber daya, atau mungkin dalam sumber daya manusia yang disediakan untuk pelatihan dan bantuan teknis. Sebagai sebuah komunitas memberikan kontribusi pada sekolah, sehingga sekolah dapat memberikan kembali dengan berbagai cara. Misalnya, sekolah dapat memutuskan untuk menyediakan anggota masyarakat sebagai penjaga malam laboratorium komputer, atau siswa menawarkan pelatihan kepada orang tua. Penggunaan TIK memberikan kesempatan untuk sekolah dan mahasiswa untuk berinteraksi dengan lokal maupun dunia masyarakat. Interaksi bisa dimulai dari situs web pembangunan untuk organisasi kemasyarakatan, untuk berbagi proyek dengan sekolah-sekolah terpencil.
instansi pemerintah, yayasan swasta, sosial, agama dan profesional
organisasi, serta lembaga pendidikan lainnya seperti kejuruan
sekolah dan universitas. Keterlibatan masyarakat bisa datang dalam bentuk
sumbangan peralatan dan sumber daya, atau mungkin dalam sumber daya manusia yang disediakan untuk pelatihan dan bantuan teknis. Sebagai sebuah komunitas memberikan kontribusi pada sekolah, sehingga sekolah dapat memberikan kembali dengan berbagai cara. Misalnya, sekolah dapat memutuskan untuk menyediakan anggota masyarakat sebagai penjaga malam laboratorium komputer, atau siswa menawarkan pelatihan kepada orang tua. Penggunaan TIK memberikan kesempatan untuk sekolah dan mahasiswa untuk berinteraksi dengan lokal maupun dunia masyarakat. Interaksi bisa dimulai dari situs web pembangunan untuk organisasi kemasyarakatan, untuk berbagi proyek dengan sekolah-sekolah terpencil.
§
Penilaian
Penilaian meliputi penilaian siswa serta evaluasi
secara keseluruhan
dari sistem sekolah, dua aspek yang rumit terjalin. Sebuah
perbaikan di salah satu harus predikat peningkatan yang lain.
Sarana penilaian siswa harus mencerminkan pilihan dalam belajar pedagogi
dan pemahaman ICT dalam kurikulum. Misalnya, dalam
menerapkan tahapan TIK, penilaian mungkin berhubungan dengan pensil dan tes tertulis, sedangkan pada tahap menanamkan dan mengubah projectbased portofolio mungkin lebih tepat. Setiap bagian dari sistem sekolah
perlu dievaluasi untuk menentukan dampaknya terhadap belajar. Penilaian
harus menginformasikan praktek dan mendukung pengelolaan pembelajaran.
Penilaian harus memungkinkan sistem untuk menentukan apakah hasil telah dipenuhi kemudian ditinjau dan direvisi kembali. Alokasi anggaran,
kebijakan, dan prosedur untuk TIK harus sesuai visi, filosofi mengajar,
dan kurikulum.
dari sistem sekolah, dua aspek yang rumit terjalin. Sebuah
perbaikan di salah satu harus predikat peningkatan yang lain.
Sarana penilaian siswa harus mencerminkan pilihan dalam belajar pedagogi
dan pemahaman ICT dalam kurikulum. Misalnya, dalam
menerapkan tahapan TIK, penilaian mungkin berhubungan dengan pensil dan tes tertulis, sedangkan pada tahap menanamkan dan mengubah projectbased portofolio mungkin lebih tepat. Setiap bagian dari sistem sekolah
perlu dievaluasi untuk menentukan dampaknya terhadap belajar. Penilaian
harus menginformasikan praktek dan mendukung pengelolaan pembelajaran.
Penilaian harus memungkinkan sistem untuk menentukan apakah hasil telah dipenuhi kemudian ditinjau dan direvisi kembali. Alokasi anggaran,
kebijakan, dan prosedur untuk TIK harus sesuai visi, filosofi mengajar,
dan kurikulum.
MATRIX UNTUK PENGEMBANGAN TIK DI
SEKOLAH
S
|
ebuah matriks dua dimensi dikembangkan di bawah ini (lihat Tabel 3.1) yang membantu sekolah
menentukan kebijakan yang akan
dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan
ICT dalam kurikulum. Seiring dimensi horizontal yang memetakan empat
pendekatan untuk pembangunan ICT
dijelaskan pada awal bab, sementara delapan
karakteristik dimensi vertikal sekolah yang berhubungan
dengan pembangunan ICT dijelaskan
segera dalam bab
ini. Setiap sel dari matriks
memberikan gambaran singkat atau menetapkan indikator bagaimana pendekatan khusus terhadap TIK terlihat seperti di
sekolah dengan karakteristik serupa. Untuk setiap baris dari matriks, sebuah sekolah mungkin menemukan
dirinya lebih dalam satu sel sementara yang kurang terlibat
dalam sel lainnya. Kedua mengidentifikasi pendekatan dan karakteristik sekolah yang
digambarkan dalam Tabel 3.1 berasal
dari internasional tren dalam penggunaan ICT dalam pendidikan.
Muncul pendekatan
Kolom kedua pada
Tabel 3.1 berisi daftar indikator untuk delapan karakteristik sekolah dengan
pendekatan yang muncul untuk pengembangan ICT. Berikut ini
akan di jelaskan secara lebih rinci.
akan di jelaskan secara lebih rinci.
· Penglihatan
Visi sekolah dalam pembelajaran dan ICT mulai dikembangkan, penggunaan
TIK difokuskan pada komputer di bawah tanggung jawab seorang teknisi
atau kelompok kecil dengan kegunaan yang sangat spesifik untuk mengajar atau
administrasi, berdasarkan pengetahuan mereka sendiri dan keahlian. Visi
merupakan respon pragmatis dengan akses ke sumber daya dan keahlian yang tersedia.
Visi sekolah dalam pembelajaran dan ICT mulai dikembangkan, penggunaan
TIK difokuskan pada komputer di bawah tanggung jawab seorang teknisi
atau kelompok kecil dengan kegunaan yang sangat spesifik untuk mengajar atau
administrasi, berdasarkan pengetahuan mereka sendiri dan keahlian. Visi
merupakan respon pragmatis dengan akses ke sumber daya dan keahlian yang tersedia.
· Filsafat belajar dan pedagogi
Masing-masing guru bertanggung jawab untuk
pengembangan keterampilan TIK dan
transmisi pengetahuan. Pedagogi dari perorangan atau kelompok kecil antusias guru adalah
dibatasi oleh organisasi sekolah dan periode jadwal tetap pelajaran.
· Pengembangan rencana dan kebijakan
Perkembangan
TIK di sekolah terpisah
dari sekolah secara keseluruhan
pengembangan rencana dan kebijakan tentang kurikulum, personil, profesional
pengembangan, keuangan, masyarakat, pengajaran, pembelajaran dan penilaian.
Guru dan siswa menemukan sendiri kesempatan untuk menggunakan
komputer dan perangkat lunak.
pengembangan rencana dan kebijakan tentang kurikulum, personil, profesional
pengembangan, keuangan, masyarakat, pengajaran, pembelajaran dan penilaian.
Guru dan siswa menemukan sendiri kesempatan untuk menggunakan
komputer dan perangkat lunak.
· Fasilitas dan sumber daya
Fasilitas
ICT dan sumber daya terdiri dari terisolasi, berdiri sendiri komputer
dan printer di kantor sekolah dan ruang kelas saja. Konten yang tersedia
sangat terbatas yang terdiri dari jenis aplikasi kantor umum dan sekolah
manajemen perangkat lunak, dengan beberapa permainan memberikan penghargaan kepada beberapa murid. Konten akan ditentukan oleh kebutuhan
dan printer di kantor sekolah dan ruang kelas saja. Konten yang tersedia
sangat terbatas yang terdiri dari jenis aplikasi kantor umum dan sekolah
manajemen perangkat lunak, dengan beberapa permainan memberikan penghargaan kepada beberapa murid. Konten akan ditentukan oleh kebutuhan
beberapa guru
dan pengajaran mereka.
§
Memahami
kurikulum
TIK mengajar adalah untuk memastikan siswa melek
ICT. Kurikulum ini
disusun untuk mengajar siswa tentang pemahaman dasar suatu perangkat lunak. Kurikulum ini direncanakan dan disampaikan oleh guru secara individu.
§ Profesional
pengembangan staf sekolah
Belajar dan ICT
pelatihan akan menekankan perlunya untuk belajar mengoperasikan berbagai
perangkat lunak untuk pengajaran dan administrasi, individu anggota staf akan
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan mereka, yang umumnya terbatas pada
pelatihan teknis. Rencana pengembangan ICT akan mengidentifikasi pelatihan
secara terpisah dari pelatihan sekolah lain dan pengembangan profesional. TIK
pelatihan dan pengembangan sebagian didanai oleh sekolah dan guru.
Tabel
3.1. Matrix
indikator untuk menentukan kemajuan sekolah dalam menerapkan TIK dalam
empat pendekatan untuk pembangunan
ICT dan delapan karakteristik
sekolah.
|
Muncul
|
Menerapkan
|
Penglihatan
|
Didominasi oleh kepentingan individu. Limited. Pragmatis.
|
Oleh spesialis TIK
|
Belajar
pedagogi |
Guru-terpusat. Didaktik.
|
Faktual berbasis pengetahuan
belajar. Guru-terpusat.
Didaktik. TIK yang
terpisah subjek.
|
Pengembangan
rencana dan kebijakan |
Tidak ada. Disengaja. bersifat membatasi kebijakan. Tidak ada pendanaan yang direncanakan.
|
Limited. Pembangunan ICT yang dipimpin oleh spesialis. Sentralisasi kebijakan. perangkat keras dan perangkat lunak pendanaan. Mengotomasi
ada praktek. |
Fasilitas dan
sumber daya |
Berdiri sendiri workstation untuk
administrasi. Kelas individu.
Komputer dan printer. Pengolah kata, spreadsheet, database, presentasi perangkat lunak. sekolah administrasi perangkat lunak. pertandingan |
Lab komputer atau ruang kelas individu untuk hasil TIK
tertentu. komputer, printer dan peripheral terbatas. kata
pengolahan, spreadsheet, database, perangkat lunak presentasi. TIK perangkat lunak. Akses Internet. |
Memahami
kurikulum |
TIK keaksaraan. Kesadaran
perangkat lunak. Tanggung jawab
guru individu.
|
Menerapkan perangkat lunak dalam
mata pelajaran diskrit.
Penggunaan konteks buatan dan terisolasi |
Profesional
pengembangan untuk staf sekolah |
Kepentingan individu.
|
TIK aplikasi pelatihan.
Tidak direncanakan. Pribadi ICT keterampilan.
|
Masyarakat
|
Discreet sumbangan. Masalah-driven. Disengaja.
|
Mencari sumbangan dan hibah. Parental dan keterlibatan
masyarakat dalam TIK.
|
Penilaian
|
Peralatan berbasis. Anggaran-oriented. Mata pelajaran diskrit. Didaktik. kertas
dan pensil. Pengendali.
Tertutup tugas.Tanggung jawab
masing-masing guru.
|
Keterampilan berbasis. Guru-terpusat. Subyek
fokus. Pelaporan tingkat. Moderated
dalam bidang studi. |
|
|
|
|
Menanamkan
|
Transformasi
|
Penglihatan
|
Didorong oleh spesialis subjek. diskrit daerah
|
Kepemimpinan. Penerimaan oleh komunitas pembelajaran keseluruhan.
Jaringan berpusat masyarakat. |
Belajar
pedagogi |
Pembelajar yang berpusat pada siswa. Kolaboratif.
|
Pemikiran kritis dan informasi pengambilan keputusan. Pelajar Utuh, multi-indera
belajar, disukai gaya. Kolaboratif. Experiential
|
Pengembangan
rencana dan kebijakan |
Rencana subjek individu termasuk ICT.
serba membolehkan
kebijakan. Secara berbasis pendanaan, termasuk guru profesional pembangunan. |
TIK merupakan bagian integral dari pengembangan sekolah secara keseluruhan
rencana. Semua siswa dan seluruh guru yang
terlibat. Inklusif kebijakan.
Semua aspek TIK pendanaan
integral anggaran sekolah secara keseluruhan. Integralprofesional pembangunan. |
Fasilitas dan
sumber daya |
Lab komputeratau komputer kelas.
Jaringan kelas. Intranet dan Internet. Kaya sumber daya pusat-pusat belajar.
Berbagai perangkat, termasuk kamera digital, scanner, video dan audio
perekam, kalkulator grafis, komputer portabel, penginderaan jauh perangkat. Video conferencing. Kata pengolahan, database spreadsheet, software presentasi. Rentang subjek berorientasi konten. Multimedia authoring, video / produksi audio. Rentang software tertentu subjek. |
Seluruh sekolah pembelajaran
dengan ICT dengan akses ke
teknologi sumber daya dan berbagai arus perangkat. Penekanan pada beragam rangkaian belajar lingkungan. Seluruh jajaran perangkat pada kolom ke kiri dan pembelajaran berbasis web spasi.Brainstorming. conferencing dan kolaborasi. Pendidikan jarak jauh. Web courseware. Mahasiswa manajemen diri perangkat lunak. |
Memahami
kurikulum |
Infus dengan non-TIK konten. Terintegrasi sistem
pembelajaran. Authentic konteks.
Masalah metodologi pemecahan proyek. Sumber Daya berbasis
belajar. |
Virtual dan real-time konteks, pemodelan dunia
baru.
TIK diterima sebagai agen pedagogis itu sendiri. Kurikulum ini disampaikan melalui Web dan staf secara terpadu |
Profesional
pengembangan untuk staf sekolah |
Subjek tertentu. Profesional keterampilan. mengintegrasikan
bidang studi menggunakan ICT. Berkembang. |
Fokus pada pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran.
Swakelola, visi pribadi dan rencana, sekolahdidukung. Inovatif dan kreatif. Terintegrasi belajar masyarakat dengan siswa dan guru sebagai co-peserta didik. |
Masyarakat
|
Subyek belajar berbasis komunitas yang menyediakan
diskrit bantuan, sesekali, dengan permintaan. Global dan lokal jaringan komunitas |
Berbasis luas belajar masyarakat
secara aktif terlibat orang tua dan keluarga, bisnis, industri,
organisasi keagamaan, universitas, kejuruan sekolah, organisasi sukarela. global dan lokal, nyata dan virtual. Sekolah adalah sebuah pembelajaran sumber daya untuk masyarakat - secara fisik dan virtual. |
Penilaian
|
terintegrasi. Portofolio. Subyek-oriented. Learner-centered. siswa tanggung jawab Beberapa
media untuk menunjukkan pencapaian.
Moderated di seluruh bidang studi. Sosial dan etika
serta teknis |
Berkelanjutan. Holistik - pelajar keseluruhan.
Peermediated.
Learner-centered. belajar komunitas keterlibatan. Buka-berakhir. Proyek berbasis. |
§
Masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam sekolah adalah sambutan, walaupun sering kali
merupakan un-rencana kegiatan. Mungkin ada kontribusi oleh anggota masyarakat
untuk kegiatan sekolah dan sekolah menjadi fokus masyarakat.
untuk kegiatan sekolah dan sekolah menjadi fokus masyarakat.
§
Penilaian
Strategi penilaian menekankan sifat membatasi peralatan dan
anggaran pada tingkat pencapaian. Kertas dan pensil pengujian secara luas digunakan
karena sumber daya TIK yang terbatas. Penilaian memungkinkan guru untuk mengontrol kecepatan belajar. Penilaian tugas dan moderasi dari tingkat
pencapaian adalah tanggung jawab masing guru. TIK penilaian adalah independen dari siswa lainnya dan penilaian sekolah.
anggaran pada tingkat pencapaian. Kertas dan pensil pengujian secara luas digunakan
karena sumber daya TIK yang terbatas. Penilaian memungkinkan guru untuk mengontrol kecepatan belajar. Penilaian tugas dan moderasi dari tingkat
pencapaian adalah tanggung jawab masing guru. TIK penilaian adalah independen dari siswa lainnya dan penilaian sekolah.
a.
Menerapkan
Pendekatan
Indikator untuk delapan karakteristik sekolah di bawah menerapkan
pendekatan pembangunan ICT yang tercantum di kolom ketiga Tabel 3.1 adalah
dijelaskan lebih rinci di bawah.
pendekatan pembangunan ICT yang tercantum di kolom ketiga Tabel 3.1 adalah
dijelaskan lebih rinci di bawah.
·
Penglihatan
Spesialis sekolah ICT bertanggung jawab untuk segala pernyataan tentang visi
pembelajaran dan ICT di sekolah. Ada penekanan pada belajar
tentang TIK dan mengembangkan fasilitas sekolah dan sumber daya.
Spesialis sekolah ICT bertanggung jawab untuk segala pernyataan tentang visi
pembelajaran dan ICT di sekolah. Ada penekanan pada belajar
tentang TIK dan mengembangkan fasilitas sekolah dan sumber daya.
·
Filsafat
belajar dan pedagogi
Seorang guru
yang berpusat pendekatan didaktik berfokus pada pengembangan dan transmisi
keterampilan TIK dan pengetahuan faktual. Pedagogi dari ICT sekolah spesialis
mendorong pengajaran dan penggunaan ICT sebagai subjek, terpisah spesialis.
·
Pengembangan
rencana dan kebijakan
Tanggung jawab untuk pengembangan rencana TIK dan
kebijakan diserahkan kepada ICT spesialis di sekolah. Emphazis ditempatkan pada
perolehan komputer
peralatan dan sumber daya tetapi rencana dan kebijakan sentralisasi penggunaan dan akses ke sumber daya TIK, erat mengelola peluang akses. Pendanaan disediakan untuk akuisisi hardware dan software dalam dukungan untuk didefinisikan agian dari kurikulum sekolah dan pedagogi. Rencana sekolah berusaha untuk meningkatkan pengajaran dan efisiensi administrasi dan efektivitas.
peralatan dan sumber daya tetapi rencana dan kebijakan sentralisasi penggunaan dan akses ke sumber daya TIK, erat mengelola peluang akses. Pendanaan disediakan untuk akuisisi hardware dan software dalam dukungan untuk didefinisikan agian dari kurikulum sekolah dan pedagogi. Rencana sekolah berusaha untuk meningkatkan pengajaran dan efisiensi administrasi dan efektivitas.
§ Fasilitas
dan sumber daya
Spesialis sekolah TIK TIK mengelola semua
sumber daya yang tersedia, seperti
apapun laboratorium komputer di
sekolah dan berdiri sendiri komputer
di ruang kelas, bersama dengan
akses ke. Ada rentang
yang terbatas dari komputer peripheral
seperti printer dengan penggunaan
khusus untuk kurikulum TIK. Akses internet tersedia
untuk beberapa komputer di
sekolah. perangkat lunak tersedia
untuk mengajar kurikulum TIK. Aplikasi yang digunakan
dalam pengajaran konteks yang diciptakan oleh individu guru untuk memberikan yang jelas dan dapat
diprediksi. Hasil bagi siswa,
keberhasilan memastikan. Internet dan
Dunia Wide Web yang
digunakan dengan cara yang disesuaikan
dengan akses yang direncanakan untuk
situs yang dipilih untuk menjamin hasil
yang diprediksi untuk pembelajaran.
§ Memahami kurikulum
Mengajar TIK akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menerapkan mereka melek TIK keterampilan menggunakan guru-dibuat contoh dalam
konteks tertentu. Itu Kurikulum ini disusun untuk memberikan para siswa dengan kesempatan untuk
menerapkan mereka Melek TIK di bidang studi lain
untuk mendapatkan keterampilan khusus dan pengetahuan.
·
Profesional
pengembangan staf sekolah
Keterampilan
pelatihan akan disediakan untuk mendukung guru dari kurikulum TIK. Pelatihan
ini akan mendukung penggunaan aplikasi perangkat lunak dan belajar individual
sumber daya. Pelatihan akan berkonsentrasi pada pengelolaan ICT, menekankan
pribadi ICT keterampilan pembangunan. Pelatihan akan cenderung
"just-in-time" untuk topik pengajaran tertentu atau bertepatan dengan
kedatangan sepotong baru perangkat lunak. Berbasis internet pelatihan akan menekankan
identifikasi informasi dengan dukungan langsung untuk kurikulum yang ada dalam
berbagai mata pelajaran.
·
Masyarakat
Spesialis
sekolah TIK akan mencari sumbangan dan hibah untuk mengembangkan ICT sumber
daya dan fasilitas di sekolah. ICT keterampilan orang tua dan masyarakat
anggota akan dicari untuk mendukung kurikulum yang ditentukan.
·
Penilaian
Penilaian memungkinkan guru untuk
melaporkan tingkat siswa melek ICT dan
kemampuan mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari di ICT dan mata pelajaran lain. Guru individu berbagi penilaian pencapaian siswa dengan lainnya guru dalam mata pelajaran mereka sampai sedang pelaporan standar pencapaian. Penilaian ini memberikan kesempatan bagi guru untuk
mengubah kurikulum mereka. Strategi penilaian adalah tanggung jawab
bidang studi individu.
kemampuan mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari di ICT dan mata pelajaran lain. Guru individu berbagi penilaian pencapaian siswa dengan lainnya guru dalam mata pelajaran mereka sampai sedang pelaporan standar pencapaian. Penilaian ini memberikan kesempatan bagi guru untuk
mengubah kurikulum mereka. Strategi penilaian adalah tanggung jawab
bidang studi individu.
b. Menanamkan Pendekatan
Detail
lebih lanjut tentang indikator untuk
masing-masing delapan karakteristik
sekolah dengan pendekatan menanamkan untuk pembangunan
ICT tercantum dalam kolom keempat
dari Tabel 3.1 berikut:
·
Penglihatan
Pembelajaran sekolah dan visi untuk ICT dikembangkan
dan dibagi menurut subyek spesialis yang berusaha untuk meningkatkan
tingkat pencapaian siswa dalam mereka
mata pelajaran, mencari cara baru pembelajaran dan pengelolaan
pembelajaran. Visi milik semua staf dan ke
sekolah lokal dan global belajar masyarakat, serta kepada siswa.
·
Filsafat belajar dan pedagogi
Pendekatan yang berpusat pada pelajar, mendukung pilihan siswa terhadap pembelajaran yang lebih disukai gaya dan lingkungan belajar, cenderung mendominasi.
Mahasiswa mampu untuk berkolaborasi
dengan pelajar lain, menanamkan pembelajaran seluruh mata
pelajaran, dan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ditemukan oleh mahasiswa. Penggunaan TIK untuk menyelidiki dan mengeksplorasi pendekatan baru untuk belajar diterima.
berbagai sumber daya yang ditemukan oleh mahasiswa. Penggunaan TIK untuk menyelidiki dan mengeksplorasi pendekatan baru untuk belajar diterima.
·
Pengembangan
rencana dan kebijakan
Bidang subjek
individu menanamkan TIK ke dalam rencana dan kebijakan dalam
sekolah total rencana pembangunan dan kebijakan. Sekolah perencanaan proses
mendorong pendekatan kolaboratif untuk belajar dan pengelolaan pembelajaran
oleh staf dan mahasiswa. Pendanaan TIK secara luas berbasis dan integral
anggaran tahunan siklus. Penyediaan dana mencakup semua aspek ICT,
termasuk pengembangan profesional staf sekolah.
sekolah total rencana pembangunan dan kebijakan. Sekolah perencanaan proses
mendorong pendekatan kolaboratif untuk belajar dan pengelolaan pembelajaran
oleh staf dan mahasiswa. Pendanaan TIK secara luas berbasis dan integral
anggaran tahunan siklus. Penyediaan dana mencakup semua aspek ICT,
termasuk pengembangan profesional staf sekolah.
·
Fasilitas dan
sumber daya
Seluruh sekolah
berbasis jaringan untuk menjamin akses ke multimedia dan belajar- kaya sumber
daya melalui sekolah Intranet dan Internet di mana pun siswa dan guru, dalam
atau luar sekolah. Laboratorium komputer dan ruang kelas
komputer yang cukup jumlahnya untuk memungkinkan akses siap oleh siswa
dan staf di mata pelajaran yang paling di sekolah. Konten perangkat lunak adalah kritis dinilai untuk memastikan sesuai dengan persyaratan kurikulum yang mendukung berbagai multi-indera gaya belajar. Semua bantuan staf mengidentifikasi sumber daya perangkat lunak dan pembelajaran diperlukan. Berbagai perifer dan perangkat kerja jarak jauh, termasuk video-conferencing, disediakan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum. Besar dan kecil kelompok presentasi fasilitas yang tersedia.
komputer yang cukup jumlahnya untuk memungkinkan akses siap oleh siswa
dan staf di mata pelajaran yang paling di sekolah. Konten perangkat lunak adalah kritis dinilai untuk memastikan sesuai dengan persyaratan kurikulum yang mendukung berbagai multi-indera gaya belajar. Semua bantuan staf mengidentifikasi sumber daya perangkat lunak dan pembelajaran diperlukan. Berbagai perifer dan perangkat kerja jarak jauh, termasuk video-conferencing, disediakan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum. Besar dan kecil kelompok presentasi fasilitas yang tersedia.
·
Memahami
Kurikulum
Kurikulum
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk memanfaatkan mereka melek TIK
keterampilan dalam pemecahan masalah nyata melalui pekerjaan proyek yang
menawarkan baru cara bagi siswa untuk menunjukkan pembelajaran mereka.
Kurikulum berusaha untuk menggunakan nyata konteks untuk pembelajaran, menggunakan
sumber daya berbasis sekolah dan eksternal yang tersedia. ICT digunakan sebagai
tutor untuk mendukung tujuan pembelajaran tertentu. guru secara teratur
meninjau kurikulum kesempatan untuk menggabungkan penggunaan TIK.
· Pengembangan Staf Sekolah
Emphazis
ditempatkan pada pengembangan profesional keterampilan subjek guru
dan kemampuan mereka untuk menerapkan ICT dalam berbagai konteks. Penyediaan berbasis sekolah, in-service pelatihan untuk mendukung pengembangan bersama kolaboratif, lintas kurikulum penggunaan TIK melengkapi setiap profesional eksternal pengembangan penyediaan. Sekolah program profesional pembangunan telah berevolusi untuk memenuhi perubahan kebutuhan dan peluang baru.
dan kemampuan mereka untuk menerapkan ICT dalam berbagai konteks. Penyediaan berbasis sekolah, in-service pelatihan untuk mendukung pengembangan bersama kolaboratif, lintas kurikulum penggunaan TIK melengkapi setiap profesional eksternal pengembangan penyediaan. Sekolah program profesional pembangunan telah berevolusi untuk memenuhi perubahan kebutuhan dan peluang baru.
·
Masyarakat
Staf dan mahasiswa memanfaatkan siap lokal
dan muncul pembelajaran global mereka masyarakat untuk memberikan bantuan khusus untuk peluang tambahan
ditawarkan melalui TIK, khususnya internet dan video-conferencing. itu
sekolah memiliki program rutin untuk menarik donasi dan hibah untuk lebih
mengembangkan sumber daya ICT dan kurikulum di sekolah.
ditawarkan melalui TIK, khususnya internet dan video-conferencing. itu
sekolah memiliki program rutin untuk menarik donasi dan hibah untuk lebih
mengembangkan sumber daya ICT dan kurikulum di sekolah.
·
Penilaian
Penilaian siswa tidak terbatas pada
mata pelajaran tertentu, dengan laporan
pencapaian menginformasikan semua guru dalam perencanaan pembelajaran program studi. Siswa bertanggung jawab untuk menjaga portofolio pribadi
dari pekerjaan mereka, menunjukkan pencapaian mereka, lebih dari satu tahun atau lebih, dengan menggunakan Fasilitas ICT dan sumber daya untuk melengkapi berbasis kertas catatan. Penilaian menginformasikan sekolah perencanaan kurikulum keseluruhan dan alokasi sumber daya.
pencapaian menginformasikan semua guru dalam perencanaan pembelajaran program studi. Siswa bertanggung jawab untuk menjaga portofolio pribadi
dari pekerjaan mereka, menunjukkan pencapaian mereka, lebih dari satu tahun atau lebih, dengan menggunakan Fasilitas ICT dan sumber daya untuk melengkapi berbasis kertas catatan. Penilaian menginformasikan sekolah perencanaan kurikulum keseluruhan dan alokasi sumber daya.
c. Transformasi Pendekatan
Kolom
terakhir pada Tabel 3.1 berisi
daftar indikator untuk delapan
karakteristik
sekolah dengan pendekatan transformasi. Indikator-indikator ini dijelaskan secara rinci lebih lanjut di bawah.
sekolah dengan pendekatan transformasi. Indikator-indikator ini dijelaskan secara rinci lebih lanjut di bawah.
·
Penglihatan
Sekolah
adalah kepala komunitasnya belajar, menyediakan
inovatif dan kreatif akses dan kesempatan untuk belajar dan manajemen
pembelajaran, memaksimalkan kontribusi TIK untuk mewujudkan
sekolah besok, hari ini. Sekolah ini melihat dirinya sebagai jaringan yang berpusat pada, menyediakan tempat fisik untuk belajar, serta berbasis web ruang belajar,
diakses kapan saja, dimana saja, oleh mahasiswa dan staf.
inovatif dan kreatif akses dan kesempatan untuk belajar dan manajemen
pembelajaran, memaksimalkan kontribusi TIK untuk mewujudkan
sekolah besok, hari ini. Sekolah ini melihat dirinya sebagai jaringan yang berpusat pada, menyediakan tempat fisik untuk belajar, serta berbasis web ruang belajar,
diakses kapan saja, dimana saja, oleh mahasiswa dan staf.
·
Filsafat belajar dan pedagogi
Emphazis
adalah pada pelajar
di seluruh semua
aspek pembelajaran mereka, dengan
fokus pada keterampilan berpikir kritis dan cukup beralasan pengambilan keputusan.
Setiap siswa bertanggung jawab untuk belajar sendiri. belajar adalah
pengalaman, belajar dengan jalur dan gaya belajar terus menerus
berubah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Penggunaan TIK untuk menyelidiki dan mengeksplorasi pendekatan baru untuk belajar yang diharapkan.
fokus pada keterampilan berpikir kritis dan cukup beralasan pengambilan keputusan.
Setiap siswa bertanggung jawab untuk belajar sendiri. belajar adalah
pengalaman, belajar dengan jalur dan gaya belajar terus menerus
berubah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Penggunaan TIK untuk menyelidiki dan mengeksplorasi pendekatan baru untuk belajar yang diharapkan.
·
Pengembangan rencana dan kebijakan
Sekolah
dan belajar masyarakat penggunaan TIK untuk
memikirkan kembali secara kreatif dan memperbaharui lingkungan
belajar mahasiswa dan staf,
termasuk
perencanaan pembangunan dan pembuatan kebijakan proses. Rencana untuk sekolah berupaya mendukung perubahan terus-menerus dan pembaharuan, berusaha untuk menyediakan benar-benar dibedakan dan individual kurikulum untuk semua siswa,
dan mencari untuk memaksimalkan prestasi siswa. TIK pendanaan dipandang sebagai
penting sebagai dana untuk kebutuhan dasar seperti air dan listrik. efektif,
TIK dapat diakses, dan inklusif memastikan bahwa lingkungan belajar adalah misi-
penting untuk semua staf, siswa dan masyarakat belajar.
perencanaan pembangunan dan pembuatan kebijakan proses. Rencana untuk sekolah berupaya mendukung perubahan terus-menerus dan pembaharuan, berusaha untuk menyediakan benar-benar dibedakan dan individual kurikulum untuk semua siswa,
dan mencari untuk memaksimalkan prestasi siswa. TIK pendanaan dipandang sebagai
penting sebagai dana untuk kebutuhan dasar seperti air dan listrik. efektif,
TIK dapat diakses, dan inklusif memastikan bahwa lingkungan belajar adalah misi-
penting untuk semua staf, siswa dan masyarakat belajar.
·
Fasilitas dan sumber daya
Sebuah
pembelajaran seluruh sekolah dan infrastruktur ICT menyediakan akses siap untuk inovatif pembelajaran
lingkungan dan konteks. Fasilitas sekolah dan
sumber daya yang dirancang dan diaktifkan untuk mendukung perubahan terus-menerus dan pengembangan pendekatan untuk belajar, pengelolaan pembelajaran, dan teknologi.
sumber daya yang dirancang dan diaktifkan untuk mendukung perubahan terus-menerus dan pengembangan pendekatan untuk belajar, pengelolaan pembelajaran, dan teknologi.
·
Memahami Kurikulum
Kurikulum ini dimungkinkan oleh pemahaman tentang kebutuhan belajar
setiap siswa, diinformasikan secara terus menerus oleh manajemen pembelajaran
sistem. Siswa TIK keterampilan keaksaraan diasumsikan untuk memungkinkan pembelajaran mudah dalam kurikulum pribadi. Kurikulum menggunakan sebagai suatu hal tentu saja virtual dan dunia nyata, real-time konteks, dan pemodelan.
Siswa terlibat dalam pemecahan masalah nyata.
setiap siswa, diinformasikan secara terus menerus oleh manajemen pembelajaran
sistem. Siswa TIK keterampilan keaksaraan diasumsikan untuk memungkinkan pembelajaran mudah dalam kurikulum pribadi. Kurikulum menggunakan sebagai suatu hal tentu saja virtual dan dunia nyata, real-time konteks, dan pemodelan.
Siswa terlibat dalam pemecahan masalah nyata.
·
Profesional pengembangan staf sekolah
Fokus ditempatkan pada pembelajaran dan pengelolaan
pembelajaran, dengan spesifik pelatihan TIK yang tersedia saat diperlukan. Pengembangan guru adalah
swakelola, dan diinformasikan oleh visi pribadi cukup beralasan dan rencana,
yang mendukung visi keseluruhan sekolah dan kebutuhan peserta didik.
Guru menerima peran mereka sebagai co-pelajar, belajar bersama dengan siswa mereka. Para pengajar berkomitmen untuk pengembangan profesional sebagai kritis reflektif proses.
swakelola, dan diinformasikan oleh visi pribadi cukup beralasan dan rencana,
yang mendukung visi keseluruhan sekolah dan kebutuhan peserta didik.
Guru menerima peran mereka sebagai co-pelajar, belajar bersama dengan siswa mereka. Para pengajar berkomitmen untuk pengembangan profesional sebagai kritis reflektif proses.
·
Masyarakat
Masyarakat
adalah mitra alami dengan sekolah, aktif terlibat dalam
semua aspek dari staf dan proses belajar siswa, dan memberikan dunia nyata konteks dimana pembelajaran terjadi. Pada gilirannya, sekolah adalah sumber belajar bagi seluruh masyarakat, menawarkan akses ke lokal dan global lingkungan belajar dengan kunjungan fisik maupun maya. Kunjungan melalui Internet. Sekolah adalah menjadi bagian dari masyarakat karena masyarakat merupakan bagian dari sekolah: batas-batas yang tidak jelas untuk pengamat.
semua aspek dari staf dan proses belajar siswa, dan memberikan dunia nyata konteks dimana pembelajaran terjadi. Pada gilirannya, sekolah adalah sumber belajar bagi seluruh masyarakat, menawarkan akses ke lokal dan global lingkungan belajar dengan kunjungan fisik maupun maya. Kunjungan melalui Internet. Sekolah adalah menjadi bagian dari masyarakat karena masyarakat merupakan bagian dari sekolah: batas-batas yang tidak jelas untuk pengamat.
·
Penilaian
Siswa bertanggung jawab untuk penilaian sendiri terus
menerus mereka untuk menginformasikan dan merencanakan kurikulum pribadi yang
cocok untuk belajar yang mereka pilih gaya. Penilaian ini dikelola antara siswa
serta
antara guru, memberikan pandangan holistik dari pelajar di seluruh
kurikulum. Siswa mempertahankan portofolio dari semua pekerjaan mereka pada jaringan. Pencapaian siswa dan gaya belajar yang disukai menentukan
sekolah kurikulum dan kebijakan. Staf dan penilaian siswa menentukan
pengelolaan pembelajaran.
antara guru, memberikan pandangan holistik dari pelajar di seluruh
kurikulum. Siswa mempertahankan portofolio dari semua pekerjaan mereka pada jaringan. Pencapaian siswa dan gaya belajar yang disukai menentukan
sekolah kurikulum dan kebijakan. Staf dan penilaian siswa menentukan
pengelolaan pembelajaran.
Bab Iii: KRITIKAN Isi Buku
A. KRITIKAN
Adapun yang merupakan kelebihan bab dalam
pembahasan ini adalah sebagai berikut :
Dalam
pembahasan bab buku ini mudah dimengerti sebab bahasanya yang sangat sederhana
jadi mudah dipahami bagi para pemula yang ingin mengetahui pengaplikasian TIK
di sekolah.
Pembahasan
dalam bab menggunakan matrix sehingga para pembaca yang masih awam dapat
langsung memperaktekkan sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam bab.
Setiap
nama para ahli ditandai dengan memakai huruf tebal
Banyak
menggunakan istilah asing sehingga menambah wawasan para pembaca yang ingin
menambah ingin pengetahuannya.
Setiap
Bab ada pengantarnya sehingga para pembaca mengetahui isi bab ini terlebih
dahulu.
Pembahasan
khususnya untuk pemula.
Adapun yang merupakan kelemahan buku dalam
pembahasan ini adalah sebagai berikut:
Dalam
setiap babnya tidak ada kesimpulan diakhir bab
Selalu
mengulang kata-kata yang sama disetiap babnya.
Kurang disertai
dengan contoh-contoh lainnya dari setiap sub bab yang dibahas.
Rangkuman dalam
setiap bab kurang dikemas dalam bentuk yang lebih kompleks
KESIMPULAN
Dari hasil telaah buku yang telah
dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa isi bab ini adalah :
Mengidentifikasi berbagai pendekatan untuk
pengembangan ICT dalam pendidikan menengah. Bab ini akan menggambarkan pendekatan ini dan secara
rinci akan mengembangkannya secara kontinue. Selanjutnya,
diuraikan berbagai karakteristik yang terkait dengan sekolah dan
kepemimpinan sekolah seperti visi, fasilitas dan sumber daya,
keterlibatan masyarakat, dan sebagainya, yang berhubungan dengan pengembangan ICT di sekolah. Selanjutnya, matriks dua
dimensi dikembangkan dengan pendekatan
untuk pembangunan ICT dalam satu
dimensi, dan karakteristik sekolah terkait dengan pengembangan TIK bersama dimensi yang lain. Matriks ini membuktikan
dan memberikan bantuan untuk sekolah dalam tahap perkembangan
yang berkaitan dengan pengembangan ICT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar