BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Komunikasi massa melibatkan banyak
komunikator, berlangsung melalui sistem bermedia dengan jarak fisik yang rendah
(artinya jauh), memungkinkan penggunaan satu atau dua saluran indrawi
(penglihatan, pendengaran), dan biasanya tidak memungkinkan umpan balik segera.
Dimana komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa, baik
cetak (surat kabar, majalah) atau elektronika (radio, televisi) yang dikelola
oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan sejumlah besar
orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya
bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).
Komunikasi massa
surat kabar, majalah, dan film, diproduksi dan di distribusikan sebagai
pekerjaan swasta dan independen secara komersial sebagaimana di amerika
Serikat. Walaupun siaran radio dan TV sudah lama diorganisasikan sebagai
monopoli dibawah public koorporations
atau perusahaan Negara.dan sekarang masih gabung dan banyak pula yang
mengintregasikan sebagai usaha komersial. Fungsi media komunikassi massa adalah
tidak lain memberi informasi dan menghibur. Juga berfungsi sebagai alat
pemasaran dan periklanan. Sehingga secara mendasar media komunikasi massa
adalah untuk membantu menemukan kebenaran serta menyelesaikan masalah-masalah
politik dan social dengan cara mengetengahkan semua bentuk fakta dan opini sebagai
dasar pembentukan keputusan. Media masyarakat beroperasi dalam masyarakat
kapitalis dimana prinsip pembimbimngnya adalah kebebasan berusaha, ini berarti
instrmen-instrumen komunikasi massa dimiliki oleh swasta dan akan bersing dalam
pasar terbuka
Bagi para
penulis dan jurnalistik, bahasa adalah senjata dan kata-kata ada pelurunya.
Mereka tidak akan melumpuhkan kekuatan pikiran suasana hati, dan gejolak khalayak
pembaca, pendengar, atau pemirsanya, jika tidak menguasai bahasa
jurnalistik.ada bentuk perbedaan tentunya dalam bahasa yang dipakai sehari-hari
dengan bahasa jurnalistik. Bentuk bahasa yang senantiasa digunakan baik secara
aturan baku atau tidak baku. Dan kita selalu merasakan enak jelas dan mudah
dimengerti dalam membaca dan mendengar media massa khususnya cetak. Ada
terdapat macam bahasa media cetak yang menjadi ciri khas media itu, kita selalu
membandingkan bahasa jurnalistik yang dibuat oleh media cetak seperti Kompas,
Tempo, dengan Rakyat merdeka.
B. Pembatasan
Masalah
Adapun
pembatasan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian
dari komunikasi massa?
2.
Apakah pengertian
dari bahasa jurnalitik?
3.
Apa sajakah
ciri-ciri pers, fungsi pers, ciri surat kabar dan sifat surat kabar ?
4.
Bagaimanakah
proses jurnalitik sebagai proses komunikasi massa?
5.
Bagaimanakah
bentuk komuniksi massa dan fungsi komunikasi massa?
6.
Bagaimanakah
bahasa jurnalitik sebagai media komunikasi massa?
C. Tujuan
Pembahasan
Adapun
tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari komunikasi
massa
2.
Untuk
mengetahui pengertian dari bahasa
jurnalitik
3.
Untuk
mengetahui ciri-ciri pers, fungsi pers, ciri surat kabar dan sifat surat kabar
4.
Untuk
mengetahui proses jurnalitik sebagai proses komunikasi massa
5.
Untuk
mengetahui bentuk komuniksi massa dan fungsi komunikasi massa
6.
Untuk
mengetahui bahasa jurnalitik sebagai media komunikasi massa
D. Manfaat
Pembahasan
Adapun manfaat dari pembahasan dalam
makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan kepada para pembaca tentang
“pengaruh jurnalistik sebagai media komunikasi massa”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Komunikasi massa
Menurut
Cangara(1998:37) Komunikasi massa dapat defenisikan sebagai proses komunikasi
yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti
radio, televisi, surat kabar dan film.
Ciri
yang dimiliki oleh komunikasi massa ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh
saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga
atau institusi yang terdiri dari orang banyak, misalnya reporter, penyiar,
editor, teknisi dan sebagainya. Oleh karena itu proses penyampaian pesannya
lebih formal, terencana (dipersiapkan lebih awal), terkendali oleh redaktur dan
lebih rumit dengan kata lain melembaga.
Pesan komunikasi massa berlangsung
satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Akan
tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya
media massa elektronik seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari
khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar misalnya melalui program
intraktif.
Selain itu, sifat penyebaran pesan
melalui media massa belangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu
mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bisa didokumentasikan. Dari segi
ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan
tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.
2.2
Pengertian Bahasa Jurnalistik
Menurut
effendy (2006: 145) Istilah jurnalistik berasal dari Bahasa Belanda
journalistiek. Seperti halnya dengan istilah bahasa Inggris journalism yang
bersumber pada perkataan journal, ini merupakan terjemahan dari bahasa latin
diurna yang berarti “harian” atau “setiap hari”.
Dengan majunya teknologi yang begitu
pesat yang menghasilkan radio dan televisi, jurnalistik menjadi semakin luas
karena tidak mengelola laporan harian untuk sarana surat kabar, tetapi juga
sarana radio dan televisi.
Menurut Effendy (2006:145)Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang
digunakan wartawan dalam menulis berita. Disebut juga Bahasa Komunikasi Massa (Language
of Mass Communication, disebut pula Newspaper Language), yakni
bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan
(tutur) di media elektronik (radio dan TV) maupun komunikasi tertulis (media
cetak dan online), dengan ciri khas singkat, padat, dan mudah dipahami.
Bahasa
Jurnalistik memiliki dua ciri utama : komunikatif dan spesifik. Komunikatif
artinya langsung menjamah materi atau langsung ke pokok persoalan (straight
to the point), bermakna tunggal, tidak konotatif, tidak berbunga-bunga,
tidak bertele-tele, dan tanpa basa-basi. Spesifik artinya mempunyai gaya
penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya jelas, dan
mudah dimengerti orang awam.
2.2.1 Ciri-Ciri Pers
Dalam perkembangan pers mempunyai dua pengertian yakni pers
dan dalam pengertian luas dan pers dalam pengertian sempit. Pers dalam
pengertian luas meliputi segela penerbitan, bahkan termasuk media massa
elektornik, radio siaran, sedangkan pers dalam pengertian sempit hanya terbatas
pada media massa cetak yakni surat kabar, majalah dan buletin kantor berita.
Kenyataan bahwa radio dan televisi
termasuk kedalam lingkup pers ialah jika didakan jumpa pers (press conference), maka meliputi berita
dalam pertemuan itu bukan hanya wartawan-wartawan surat kabar, majalah dan
kantor berita, melainkan juga wartawan-wartawan radio dan tevisi. Hal ini ialah
karena radio dan tevisi terdapat kegiatan jurnalistik yang hasilnya berbentuk
berita seperti yang dimuat dalam media surat kabar.
2.2.2 Fungsi pers
Fungsi
pers meliputi :
a. Fungsi menyiarkan informasi (to inform)
Menyiarkan
informasi merupakan fungsi pers yang pertama dan utama, khalayak pembaca
berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai
berbagai hal dibumi ini, mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran
orang lain, apa yang dilakukan oleh orang lain, apa yang dikatakan orang lain
dan sebagainya.
b. Fungsi mendidik (to educate)
Sebagai
sarana pendidikan massa (mass education), surat kabar dan majalah memuat
tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah
pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk artikel
atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau berita bergambar juga
mengandung aspek pendidikan.
c.
Fungsi
menghibur (to entertain)
Hal-hal
yang bersifat hiburan sering dimuat oleh surat kabar dan majalah untuk
mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel yang berbobot untuk isi
surat kabar dan majalah yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek,
cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, karikatur, tidak
jarang juga berita yang mangandung minat insani (human interest) dan
kadang-kadang tajuk rencana.
d. Fungsi mempengaruhi ( to influence)
Fungsi
mempengaruhi ini yang menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat. Fungsi mempengaruhi didalam surat kabar yang ditakuti ialah surat kabar
yang independent, yang bebas menyatakan pendapat, bebas melalakukan social
control, bukan surat kabar yang membawakan “his
masteris voice”. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit
terdapat pada tajuk rencana dan artikel.
2.2.3 Ciri surat kabar
Ciri surat kabar adalah sebagai
berikut:
a) Publisitas
Publisitas
ini diartikan bahwa surat kabar diperuntukkan umum, karena berita, tajuk
rencana, artikel dan lain-lain harus menyangkut kepentingan umum. Mungkin saja
ada instansi atau organisasi.
b) Universalitas
Universalitas
sebagai ciri lain dari surat kabar menunjukkan bahwa surat kabar harus memuat
aneka berita mengenai kejadian-kejadian diseluruh dunia dan tentang segala
aspek kehidupan manusia.
c) Aktualitas
Yang
dimaksud dengan aktualitas ialah kecepatan penyampaian laporan mengenai
kejadian dimasyarakat kepada khalayak. Bagi surat kabar, aktualitas ini
merupakan faktor yang amat penting karena menyangkut persaingan dengan surat
kabar lain dan berhubungan dengan nama baik surat kabar yang bersangkutan.
2.2.4 Sifat Surat Kabar
Ditinjau dari ilmu komunikasi sifat
surat kabar adalah sebagai berikut :
1)
Terekam
Berita-berita
yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alinea, kalimat dan kata-kata
yang terdiri atas huruf-huruf yang dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap
peristiwa atau hal yang diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat
dibaca setiap saat dan dapat diulangkaji, bisa dijadikan dokumentasi dan bisa
dipakai sebagai bukti untuk keperluan tertentu.
2)
Menimbulkan
perangkat mental secara aktif
Karena
berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak menggunakan bahasa
dengan huruf yang tercetak “mati” diatas kertas, maka untuk dapat mengerti
maknanya pembaca harus menggunakan perangkat mentalnya secara aktif.
3)
Pesan
menyangkut kebutuhan komunikan
Dalam
proses komunikasi, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan menyangkut
teknik transmisinya agar mengenai sasarannya dan mencapai tujuannya.
4)
Efek sesuai
dengan tujuan
Efek
yang diharapkan dari pembaca surat kabar bergantung pada tujuan siwartawan
sebagai komunikator.
2.3 Proses Jurnalistik sebagai Proses
Komunikasi massa
Bahwa bahasa
jurnalistik dapat di definisikan sebagai bahasa yang digunakan oleh para
wartawan, redaktur atau pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan.
Memuat dan menyiarkan, serta menayangkan berita dan laporan peristiwa atau
pernyataan yang benar, actual, dan penting sehingga menarik dengan tujuan agar
mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya. Kemudian media adalah
sarana atau alat dalam memuat atau menyiarkan sesuatu hal dengan bahasa
jurnalistik yang akan disampaikan kepada khalayak ramai yang bersifat terbuka.
Adapun komunikasi massa merupakan implementasi dari kegiatan penyampain pesan melalui
media massa terhadap khalayak ramai.
Kegiatan
jurnalistik sebagai suatu proses harus dilihat sebagai proses komunikasi :
a)
Siapa
komunikasi jurnalistik
Jawaban
untuk pertanyaan siapa komunikasi jurnalistik adalah khalayak, sejumlah orang
dari masyarakat keseluruhan. Bagi jurnalistik pers khalayaknya adalah pembaca,
yang buta aksara tidak termasuk kedalam khalayaknya. Hal ini berlainan dengan
komunikasi jurnalistik radio dan televisi yang jumlahnya lebih banyak karena
meskipun buta aksara mereka akan mengerti semua berita yang muncul dari pesawat
radio atau pesawat televisi.
b)
Ciri dan
sifat media yang digunakan
Ciri
dan sifat media yang dipergunakan dalam rangka kegiatan jurnalistik amat
berpengaruh kepada komponen-komponen proses komunikasi lainnya. Jurnalistik
surat kabar berbeda dengan jurnalistik majalah, berbeda pula dengan jurnalistik
radio, berbeda juga dengan jurnalistik televisi meskipun dalam hal-hal tertentu
ada kesamaannya.
Dalam
perspektif jurnalistik, komunikasi massa dilakukan melalui saluran media massa
cetak atau elektronik. Arus informasi yang bebas dan terbuka pada saat ini
memberikan peluang kepada media untuk mentaranformasikan pesan dan informasi
kepada khalayak. Sejak revolusi Indurtri di Inggris dan Revolusi francis
seratus tahun kemudian, terjadi perubahan-perubahan dalam kemerdekaan pers.
Dalam perkembangannya tiga decade kemudian kurang lebih 30 tahun lingkungan
komunikasi internasional terbuka lebar. Itu artinya proses komunikasi massa
secara histories sampai sekarang sangat berpengaruh terhadap kehidupan ssosial
dan bernegara.
Para ahli komunikasi berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Media massa
dalam cakupan pengertian komunikasi massa itu adalah surat kabar, majalah,
radio, televisi, atau film. Jadi, media massa modern merupakan produk teknologi
modern yang selalu berkembang menuju kesempurnaan. Komunikasi massa itu
ditujukan kepada massa dengan melalui media massa dibandingkan dengan
jenis-jenis komunikasi lainnya, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri
khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut :
1.
Komunikasi
massa berlangsung satu arah. Berbeda dengan komunikasi antarpersonal yang
berlangsung dua arah, komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa
tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
2. Komunikator pada komunikasi massa
melembaga. Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga,
yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya
melembaga. Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu,
peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Dengan demikian,
komunikator pada komunikasi massa dinamakan juga komunikator kolektif karena
tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat
kerja.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat
umum. Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan
kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada
perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
4. Media komunikasi massa menimbulkan
keserempakan.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat
heterogen. Komunikasi yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat
dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat
heterogen.
2.3.1 Fungsi Komunikasi Massa
Dalam http://romeltea.wordpress.com2008/09/09/pengertian-bahasa-jurnalistik fungsi komunikasi massa meliputi:
1. The surveillance of the
environment,
yaitu mengamati lingkungan. Mengamati dalam konteks ini juga dapat diartikan
sebagai kontrol sosial.
2. The correlation of the part of
society in responding to the environment, yaitu mengadakan korelasi
antara informasi dan data yang diperoleh dengan kebutuhan khalayak sasaran,
karena komunikator lebih menekankan pada seleksi evaluasi dan interpretasi.
Media merangkum realitas yang sangat kompleks, mampu menghubungkan antara
individu dengan realita sosial yang lebih luas sehingga dapat memperluas
pengalaman secara simbolik (tidak langsung).
3. The transmission of the social
heritage from one generation to the next, maksudnya ialah media mampu
menyalurkan informasi berupa nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi
berikutnya, karena informasi tersebut terdokumentasi dalam media.
2.3.2 Bentuk-bentuk Komunikasi Massa
Bentuk-bentuk komunikasi massa
atau media komunikasi antara lain:
1. Pers cetak
Bentuk yang satu ini memiliki ciri khas dibanding media massa lainnya.
Meskipun merupakan media cetak, namun khalayak yang diterpa bersifat aktif.
2. Radio
Radio merupakan media massa elektronik yang bersifat audio (didengar).
3. Televisi
Media ini merupakan bentuk komunikasi massa yang paling populer. Televisi
memiliki kelebihan dari media massa lainnya, yaitu bersifat audio visual
(didengar dan dilihat), sehingga pengaruh yang disebarkan makin besar pula
serta lebih efektif.
4. Film bioskop
Media ini memiliki fungsi dan sifat mekanik/nonelektronik, rekreatif,
edukatif, persuasif atau noninformatif.
5. Internet
Internet merupakan media baru dimana khalayak dapat memilih sesuka hati
informasi yang mereka sukai. Internet merupakan media massa, meskipun bersifat
interaktif.
2.4 Bahasa Jurnalistik Sebagai Media Komunikasi Massa
Bahasa jurnalistik adalah bahasa
komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah. Dengan fungsi
yang demikian itu bahasa tersebut haruslah jelas dan mudah dibaca oleh mereka
dengan ukuran intelek yang minimal, sehingga sebagaian besar masyarakat yang
melek huruf dapat menikmati isinya. Walaupun demikian bahsa jurnalistik
haruslah haruslah sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang antara lain
terdiri atas susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang tepat.
Kekuatan bahasa
jurnalistik dapat mempengaruhi khalayak ramai yang membaca, mendengar dan
melihat. Bahasa jurnalistik diciptakan untuk semua lapisan masyarakat dan tidak
ada yang mengkhususkan. Dalam www.google.co.id berangkat dari Daryl. Franzel dan George Tuck (pakar
Pers Amerika) “A Comprehensive Guid for
Student and Journalist” (1996) artinya, apa apa yang dibaca dari media masa
dapat dimengerti tanpa bantuan pengetahuan khusus. Jurnalistik adalah segala
bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai kepada kelompok
pemerhati. Dan masih banyak pengertian dari para ahli.
Seorang
journalist harus terampil, ada empat komponen keterampilan dalam berbahasa,
yaitu: keterampilan menyimak (listening
skill), keterampilan berbicara (speaking
skill), dan keterampilan membaca (writing
skill). Setiap media memiliki tata bahasa sendiri, yakni seperangkat
peraturan yang erat kaitannya dengan berbagai alat indra dalam huungannya
dengan pengguna media. Seperti bahasa TV, dia pun memiliki bahasa yang khas,
karena memadukan kata-kata, suara, serta gambar bergerak secara bersamaandan
seketika.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah
pers berasal dari bahasa Belanda, yang berarti dalam bahasa Inggris
berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak, dan secara maknafiah
berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara dicetak
Dalam
perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian luas
dan pers dalam pengertian sempit. Pers dalam pengertian luas meliputi segala
penerbitan, bahkan termasuk pers elektrolit, radio siaran, dan televisi siaran.
Sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada pers cetak, yakni surat
kabar, majalah, dan buletein kantor berita. Pada umumnya orang menganggap pers itu pers cetak: surat kabar dam majalah. Anggapan umum seperti itu disebabkan
oleh ciri khas yang terdapat pada media itu, dan tidak dijumpai pada media
lain.
Ciri-ciri
komunikasi massa adalah sebagai berikut: komunikasi dengan menggunakan pers;
proses berlangsung satu arah; komunikatornya melembaga; pesan bersifat umum;
medianya menimbulkan keserempakan; dan komunikannya bersifat heterogen
Dalam perspektif jurnalistik, komunikasi massa
dilakukan melalui saluran media massa cetak atau elektronik. Arus informasi
yang bebas dan terbuka pada saat ini memberikan peluang kepada media untuk
mentaranformasikan pesan dan informasi kepada khalayak
3.2 Saran
Diharapkan kepada semua masyarakat
yang ingin bersosialisasi dengan masyarakat agar dapat berkomunikasi dengan
baik. Karena dengan komunikasi yang baik maka kita tidak akan mengalami
gangguan didalam berkomunikasi dengan siapapun. Sehingga informasi yang akan kita
terima didalam suatu media cetak, media elektronik akan lebih baik maka kita
tidak akan ketinggalan suatu informasi yang sangat berhaga.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara,
Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Grasindo : Jakarta
Effendy,
2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Rosdakarya : Jakarta
Mulyana,
Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi.Rosdakarya:
Bandung
www.google.co.id